Salin Artikel

Mata Putrinya Diduga Dicolok Kakak Kelas dengan Tusuk Bakso, Samsul: Saya Minta Sekolah Tunjukkan CCTV tapi Tak Boleh

Akibat peristiwa yang terjadi di lingkungan sekolah itu, SAH mengalami gangguan penglihatan.

Hingga kini, ayah SAH yang bernama Samsul Arif (36) belum mengetahui sosok pelaku yang melukai mata putrinya dengan tusuk bakso. Menurutnya, pihak sekolah justru terkesan menutup-nutupi.

"Saya sudah minta tolong pihak sekolah untuk menunjukkan kamera CCTV (di hari kejadian) tapi tidak boleh. Padahal saya ingin tahu, siapa pelakunya," kata warga Kecamatan Menganti, Gresik itu, Jumat (15/9/2023).

Sedangkan sang anak, ujarnya, mengingat wajah pelaku namun tidak mengetahui siapa nama kakak kelas yang melukainya.

Samsul menuturkan peristiwa yang menimpa putri sulungnya itu terjadi pada 7 Agustus 2023 di lingkungan sekolah.

Saat itu sedang berlangsung kegiatan perlombaan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI.

SAH tiba-tiba ditarik oleh siswa yang diduga kuat kakak kelasnya ke salah satu lorong di sekolah.

Menurut pengakuan putrinya, pelaku meminta uang secara paksa.

Lantaran tak dituruti, pelaku mencolok mata kanan SAH dengan tusuk bakso.

Samsul melihat seragam putrinya berdarah ketika SAH pulang. Anaknya tersebut juga mengeluh tidak bisa melihat.

Disebut tak bisa melihat

Samsul kemudian membawa anaknya ke rumah sakit. SAH sempat beberapa kali dirujuk ke sejumlah tempat.

"Saya bawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur, hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo," ujar Samsul.

Dari pemeriksaan sementara, katanya, ada bagian saraf mata yang tidak berfungsi sehingga menyebabkan putrinya tak bisa melihat.

"Sudah sebulan anak saya tidak sekolah. Mata kanannya kalau dilihat seperti normal tapi sebenarnya tidak bisa melihat," ujar dia.

Putrinya hingga kini masih merasa ketakutan dan tidak mau berbicara banyak.

Lapor ke polisi

Samsul akhirnya memutuskan melaporkan kejadian yang menimpa anaknya itu ke Kepolisian Resor (Polres) Gresik.

Hal itu dia lakukan demi mencari keadilan.

"Semoga polisi dapat mengungkap kejadian yang sebenarnya sekaligus dapat menunjukkan pada kami siapa pelaku yang telah menusuk mata kanan anak saya," harap Samsul.

Menyusul laporan tersebut, polisi mendatangi sekolah korban pada Sabtu (16/9/2023).

Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan membenarkan adanya pemeriksaan terkait kasus tersebut. Termasuk mendalami rekaman CCTV sekolah.

"Anggota masih mendatangi sekolahan dan memeriksa TKP," katanya.

Menurutnya polisi akan memanggil guru sekolah SAH untuk dimintai keterangan.

"Kemarin sudah ada empat saksi yang diperiksa," tutur dia.

Pihak sekolah tempat SAH bersekolah enggan memberikan tanggapan.

Kepala UPT SDN 236 Menganti Gresik, Umy Latifah menjawab singkat dan bergegas pergi saat awak media menemuinya di sekolah pada Sabtu (16/9/2023).

"Saya punya hak untuk tidak menjawab," kata dia

Sedangkan Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Gresik Chamdan Faruq mengungkapkan, sudah ada mediasi yang melibatkan sekolah, orangtua korban, Dinas Pendidikan, serta polisi.

Namun selanjutnya, Disdik menyerahkan penanganan kasus ini ke polisi. Termasuk soal keterangan keluarga korban yang merasa dipersulit untuk mendapatkan rekaman CCTV.

"Kami dari Dinas Pendidikan, sifatnya ini sudah coba memediasi. Selanjutnya kami menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada polisi untuk ditangani, supaya menjadi clear, jelas, terang, apa sesungguhnya yang terjadi," tutur dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontribtor Gresik, Hamzah Arfah)

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/18/050000378/mata-putrinya-diduga-dicolok-kakak-kelas-dengan-tusuk-bakso-samsul--saya

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com