Salin Artikel

"Tolong Kuburkan Anak Saya, Namanya Rei..."

Mayat bayi itu ditemukan di kamar mandi berukuran 3x3 meter tak berpintu di tengah area Makam Mbah Ma'Mum.

Jasad bayi tersebut pertama kali ditemukan penjaga makam, Senanto (57).

Senanto mengatakan saat itu hendak mencuci tangan usai mencabut rumput yang tumbuh di pemakaman. 

Bayi malang itu ditemukan Senanto tepat di samping sumur dalam posisi terbujur dan terbungkus rapi dengan kain kafan.

"Seperti biasa, saya membersihkan tangan selepas bekerja di kamar mandi area pemakaman. Namun, baru sejengkal masuk kamar mandi, saya tersentak menjumpai ada kain kafan di samping sumur," katanya, Rabu (13/9/2023).

Senanto menjelaskan, mulanya ia tak menyadari jika kain kafan itu berisi jasad bayi.

Dalam benak Senanto, kain kafan tersebut diletakkan di kamar mandi oleh orang iseng hanya untuk menakut-nakutinya.

Ditambah lagi, ukuran kain kafan sedikit tak lazim, yakni memiliki panjang sekitar 50-60 cm.

"Dengan ukuran segitu mana mungkin kain kafan membungkus jasad bayi. Guna memastikan, saya lantas mencoba membuka tali yang mengikat salah satu ujung kain kafan," kata dia.

"Saat terbuka, saya melihat kaki mungil. Dari situ saya menyadari kain kafan berisi bayi bukan mainan pocong-pocongan yang dibuat orang jail," jelasnya.

Ia pun segera melapor ke polisi dan dilanjutkan ke polisi serta Puskesma Jati.

"Sebelumnya, saya tidak melihat gerak-gerik mencurigakan sepasang orang masuk ke area pemakaman untuk membuang mayat bayi ini," tandasnya.

Ada surat wasiat

Dari hasil pemeriksaan TKP, polisi menemukan surat wasiat di bawah kain kafan yang membungkus mayat bayi laki-laki itu.

Hal tersebut disampaikan Kasat Sabhara Polres Probolinggo Kota, AKP Ardhi Bita Kumala. Ia mengatakan di permukaan kertas wasiat tersebut terdapat bercak darah.

Surat wasiat tersebut bertuliskan, "Tolong kuburkan anak saya, namanya Rei, tolong jangan diviralkan, cukup doakan saja, saya minta tolong!."

"Kami menemukan surat wasiat di bawah kain kafan," katanya, Rabu (13/9/2023).

Saat ini, proses olah TKP tuntas dilakukan. Garis polisi juga telah terpasang di lokasi.

Jasad bayi itu dibawa ke kamar jenazah RSUD Dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo, menggunakan ambulans Puskesmas Jati.

"Saat ini, kasus ini dalam proses penanganan lebih lanjut Satreskrim. Jasad bayi dibawa ke RS Dr Mohamad Saleh untuk diautopsi," ungkapnya

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Jasad Bayi Terbungkus Kafan di Probolinggo, Ortu Tinggalkan Surat: Jangan Diviralkan, Doakan Saja

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/15/192900378/-tolong-kuburkan-anak-saya-namanya-rei--

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com