Salin Artikel

Permintaan Keluarga, Pencarian 8 Nelayan yang Hilang di Laut Selatan Blitar Diperpanjang

Tim pencari dan penolong (SAR) gabungan memutuskan memperpanjang proses pencarian yang sedianya berakhir Rabu (13/9/2023) diperpanjang 2 hari hingga Jumat (15/9/2023).

Komandan Tim SAR Basarnas Pos Trenggalek Andris Tri Prasetya membenarkan bahwa pihak keluarga telah mengajukan perpanjangan periode pencarian terhadap 8 nelayan asal Trenggalek tersebut yang hingga kini belum berhasil ditemukan.

"Kami tambah masa pencarian selama dua hari hingga besok," ujar Andris kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (14/9/2023).

Menurut Andris, pihak keluarga korban hilang masih sangat mengharapkan ditemukannya para korban hilang.

"Selain itu, keluarga korban, kerabat dan rekan-rekan berpikir bahwa jumlah yang hilang ini demikian banyak, 8 orang. Mereka minta ditambah lagi upaya pencarian," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, dua perahu nelayan yang berangkat melaut dari Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, pada Rabu sore terguling dan pecah akibat dihantam ombak besar di Pantai Gayasan, Kabupaten Blitar pada Rabu malam sekitar pukul 20.30 WIB.

Sebanyak 15 nelayan berhasil menyelamatkan diri dengan berpegangan pada perahu, namun 8 lainnya hilang.

Mereka yang hilang adalah Asrofi, Dio, Juki, Tris Anggur, Ali, Manto, Didik dan Imam.

Libatkan nelayan melaut

Andris menambahkan bahwa tambahan waktu dua hari untuk pencarian akan dimaksimalkan pihaknya, antara lain, dengan memperluas lagi radius pencarian.

Hari ini, ujarnya, radius pencarian yang dilakukan tim laut menjadi sekitar 60 kilometer atau sekitar 30 mil laut hingga area Panggung Gunung di selatan Tulungagung.

Pencarian oleh tim darat, kata dia, juga diperlebar hingga Pantai Gladak, masih di wilayah Tulungagung.

"Tiga hari terakhir cuaca bersahabat. Gelombang maksimal 3 meteran. Banyak nelayan mulai melaut mencari ikan, tapi mereka juga sambil ikut membantu pencarian," ujarnya.

Menurut Andris, tidak hanya nelayan dari Blitar tapi juga nelayan Tulungagung, Trenggalek, Pacitan dan Malang.

"Kami juga menginformasikan ini ke Basarnas Yogyakarta dan mereka ikut melakukan pengawasan jika ada indikasi keberadaan korban," tuturnya.

Andris mengatakan, setidaknya terdapat dua faktor yang menyebabkan sulitnya pencarian padahal jumlah korban sebanyak 8 orang.

Pertama, kata dia, tim tidak tahu persis titik pasti terjadinya kecelakaan laut pekan lalu tersebut.

"Bahkan korban hidup juga tidak tahu karena saat itu berkabut tebal. Visibility nol," terangnya.

Faktor kedua, tambahnya, suhu air laut sangat dingin sehingga membuat tubuh korban yang diduga hanyut menjadi lebih awet dan tak kunjung membusuk.

Hal itu, lanjutnya, membuat jasad korban kemungkinan masih terus bertahan di bawah permukaan air.

"Di permukaan saja suhunya mungkin 20 derajat Celcius atau bahkan 19 derajat. Apalagi di bawah," ujarnya.*

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/14/143927578/permintaan-keluarga-pencarian-8-nelayan-yang-hilang-di-laut-selatan-blitar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke