Salin Artikel

Disnaker Telusuri TKI Blitar yang Dikabarkan Tewas dalam Banjir di Hongkong

BLITAR, KOMPAS.com - Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Blitar, Jawa Timur, bernama Dedi Irawan (33) diduga tewas akibat banjir hebat yang terjadi di sejumlah titik di Hongkong pada 8 September lalu. 

Kabar duka tersebut pertama kali datang dari unggahan warganet di sebuah grup media sosial Info Warga Blitar di platform Facebook yang ditindaklanjuti oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Blitar dengan melakukan penelusuran informasi. 

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Blitar Tavip Wiyono mengatakan, pihaknya telah mendatangi keluarga dari pekerja migran Indonesia tersebut di Desa Ringinanom, Kecamatan Udanawu. 

"Pihak keluarga membenarkan bahwa anggota keluarga bernama Dedi Irawan dikabarkan meninggal akibat bencana banjir di Hongkong," ujar Tavip saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (13/9/2023). 

Kata Tavip, pihak keluarga menerima kabar tersebut dari rekan-rekan Dedi yang ada di Hongkong. 

Meski demikian, kata dia, pihaknya selaku instansi resmi pemerintah di daerah yang berkaitan langsung dengan ketenagakerjaan belum dapat memberikan konfirmasi resmi terkait kabar meninggalnya Dedi. 

Apalagi, lanjut Tavip, nama Dedi tidak ditemukan di database tenaga kerja migran Indonesia yang dimiliki Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. 

"Apakah karena yang bersangkutan dulu berangkat ke Hongkong tidak prosedural atau bagaimana, ini juga kami belum dapat memastikan," jelasnya. 

Tavip mengatakan bahwa pihaknya baru dapat memberikan konfirmasi resmi jika sudah menerima surat dari Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Hongkong terkait hal itu. 

Sementara, ujarnya, pihak KJRI saat ini sedang bekerja untuk memastikan identitas korban tewas yang diduga seorang PMI asal Blitar tersebut, antara lain, dengan mendapatkan keterangan resmi dari kepolisian dan rumah sakit di Hongkong. 

Setelah itu, kata dia, KJRI Hongkong masih akan bersurat ke pihak keluarga untuk mendapatkan konfirmasi. 

"KJRI masih dalam proses memastikan apakah korban tewas itu memang Dedi atau yang lain," jelasnya.

Dengan kepastian itu, lanjut Tavip, pihaknya akan menghubungi agensi yang harus bertanggung jawab membiayai pemulangan jenazah hingga Surabaya. 

"Kami sendiri di Blitar akan berkoordinasi dengan perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) untuk pemulangan jenazah dari bandara Juanda hingga ke rumah yang bersangkutan," jelasnya. 

Kata Tavip, proses ini memakan waktu cukup lama hingga satu bulan sebelum jenazah dapat dipulangkan. 

Curah hujan yang sangat deras pada 8 September lalu telah memicu banjir dan longsor di sejumlah titik di Hongkong. Media CNN menyebut tingkat curah hujan tahun ini terderas sejak 1884.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/13/201506778/disnaker-telusuri-tki-blitar-yang-dikabarkan-tewas-dalam-banjir-di-hongkong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke