Salin Artikel

Wali Kota Madiun Minta Hajatan Warga Tak Pakai Sistem Prasmanan Imbas Naiknya Harga Beras

Pemilik hajatan dapat menerapkan sistem makanan berupa nasi kotak yang dapat dibawa pulang.

Menurut Maidi, penerapan makan dengan nasi kotak pada hajatan diperlukan agar warga menghemat penggunaan beras. Terlebih saat ini harga beras terus mengalami kenaikan.

“Di Madiun kalau orang mantu (hajatan) saya minta untuk tidak prasmanan. Harus pakai boks. Kenapa pakai kotak makan agar bisa dibawa pulang untuk dimakan se-rumah. Jadi hemat. Sehingga beras yang sudah jadi nasi dan lauk tidak dibuang,” kata Maidi, Senin (11/9/2023).

Maidi mengatakan pada sistem prasmanan biasanya akan banyak makanan sisa yang terbuang.

“Kalau prasmanan yang dibuang sekian banyak,” tutur Maidi.

Apabila pemilik hajatan adalah orang kaya, Maidi meminta agar kotak nasi yang dibawa pulang berukuran jumbo. Kotak berisi makanan yang berukuran jumbo akan dapat disantap seluruh keluarga di rumah.

“Kalau orang kaya silakan buat kotak nasi yang besar sehingga bisa dibawa pulang dan dimakan satu rumah. Ini lebih hemat,” jelas Maidi.

Mantan Sekda Kota Madiun ini menyampaikan permohonan maaf kepada warga bila memberlakukan kembali penerapan hidangan untuk dibawa pulang seperti saat pandemi Covid-19.

Hal itu dilakukan lantaran kondisi harga pangan yang mahal dalam dua bulan terakhir.

“Saya mohon maaf mulai kami berlakukan dengan kondisi pangan yang mahal. Coba bayangkan kita mau panen beras saya butuh waktu tiga bulan lebih. Habis jadi beras jadi nasi kemudian banyak dibuang tidak makan. Ini kan mubazir,” kata dia.

Untuk diketahui harga beras nonsubsidi di pasaran di Kota Madiun jenis medium mencapai Rp 12.000 per kilogram. Sementara harga beras premium mulai Rp 13.000 per kilogram.

Sebelumnya harga beras medium nonsubsidi Rp 10.000 per kilogram dan premium sebesar Rp 11.500 setiap satu kilogramnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/12/073550578/wali-kota-madiun-minta-hajatan-warga-tak-pakai-sistem-prasmanan-imbas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke