Salin Artikel

Remaja di Sidoarjo Karang Cerita Temukan Bayi, Ternyata Anak Sendiri

SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang remaja mengaku menemukan bayi di pinggir jalan di Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (5/9/2023). Ternyata, anak tersebut merupakan buah hatinya sendiri.

Kanit Reskrim Polsek Candi, Iptu Imam Tarmudzi mengatakan, remaja yang mengaku menemukan bayi berusia satu hari tersebut berinisial DN (18), warga Desa Klurak, Candi, Sidoarjo.

Ketika itu, DN membawa pulang bayi dengan berat sekitar 2,6 kilogram tersebut. Pria tersebut mengaku kepada ibunya menemukan bayi di pinggir jalan.

Ibu remaja tersebut kaget setelah mendengar pengakuan anaknya yang menemukan seorang bayi laki-laki. Dia pun panik dan menghubungi perangkat desa setempat.

Selanjutnya, anggota Bhabinkamtibmas ikut turun tangan untuk membawa bayi tersebut ke salah satu bidan. Lalu, pihak perangkat Desa Klurak melaporkan penemuan bayi tersebut ke Polsek Candi.

"Pihak kepolisian dan tim identifikasi sempat terjun ke lokasi, sesaat setelah mendapat laporan dari desa,” kata Imam saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (8/9/2023).

Kemudian, petugas menemukan adanya kejanggalan saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ibu dan remaja yang mengaku menemukan bayi itu pun dipanggil ke kantor polisi.

"(Ternyata) itu si ayah bayi (pemuda penemu) tidak berani bilang ke orangtuanya kalau itu anaknya," jelasnya.

Setelahnya, remaja tersebut mengakui bayi yang ditemukanya itu merupakan hasil hubungan badan dengan kekasihnya, MP (17). Keduanya sudah berpacaran sejak dua tahun yang lalu.

Saat diperiksa, MP mengaku bayi tersebut dilahirkanya pada Senin (4/9/2023) sekitar pukul 19.00 WIB. Perempuan tersebut menjalani proses lahiran sendirian di tempat kos di Desa Balongdowo.

Lalu, MP memasukkan bayi tersebut ke dalam sebuah tas dengan resleting terbuka, dan diletakkan di kamar kos sebelah. Dia menelepon kekasihnya agar bayi itu dirawat oleh ibunya.

"(Kekasih pemuda itu) minta agar (bayinya) dirawat orangtua. Tidak ada yang ditahan, dia bukan pelaku sebenarnya, dia cuma enggak berani ngomong ke orangtuanya,” tutupnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/08/202816978/remaja-di-sidoarjo-karang-cerita-temukan-bayi-ternyata-anak-sendiri

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com