Salin Artikel

Kebakaran Lahan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Padam dalam 5 Hari

Kebakaran lahan di TNBTS, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terjadi sejak Rabu (30/8/2023).

Titik kebakaran, awalnya berada di Blok Bantengan, Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Kebakaran terus meluas hingga Blok Watu Gede, Blok Jantur, kawasan wisata B29 atau "negeri di atas awan", hingga kawasan wisata P30 di Kabupaten Probolinggo.

Kepala Bagian Tata Usaha TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan, kebakaran di lereng Gunung Semeru itu terjadi sejak Rabu pagi.

Petugas gabungan dari TNBTS, TNI, Polri, BPBD Kabupaten Lumajang hingga relawan setempat berupaya memadamkan api yang terus membesar.

Kebakaran di lereng Gunung Semeru ini bukan pertama kali terjadi. Sepekan sebelumnya, kebakaran juga terjadi pada Sabtu (19/8/2023).

Saat itu, titik api berada di area hutan Oro-oro Ombo atau dibawah puncak Gunung Semeru.

Namun, saat itu, kebakaran tidak berlangsung lama. Dua hari setelahnya, api berhasil dipadamkan.

Penyebab kebakaran

Septi mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab pasti awal terjadinya kebakaran.

Namun, ia menduga kebakaran terjadi lantaran gesekan ranting pohon yang kering hingga menimbulkan api.

Api dengan cepat membesar dan meluas lantaran api ditiup angin kencang. Hal ini diperparah dengan kondisi vegetasi yang berada di lereng gunung sangat kering akibat musim kemarau.

"Angin yang cukup kencang, juga karena kondisi vegetasi sangat kering di musim kemarau ini," kata Septi, Kamis (31/8/2023).

Septi menyebut, kesulitan yang dialami petugas saat memadamkan api selain faktor tersebut adalah, letak kebakaran berada di lereng yang sulit dijangkau.

"Kebakaran di lereng yang sulit dijangkau tim dan angin yang cukup kencang," jelasnya.

Hari pertama kebakaran, BPBD Kabupaten Lumajang mengonfirmasi terdapat 2 hektar lahan yang terbakar.

Namun, pada Sabtu (2/9/2023), luas lahan terbakar menurut hasil asesmen Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menjadi 661 hektare.

"Hasil evaluasi kita sementara terdapat 661 hektare lahan yang terbakar," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Kabupaten Lumajang Reza Aditya, Sabtu (2/9/2023).

Sampai artikel ini ditulis, pihak TNBTS belum memberikan keterangan perihal berapa luas lahan yang terbakar.

Keterangan terakhir yang didapat Kompas.com melalui Septi, luasan belum diketahui lantaran petugas masih fokus melakukan penanganan kebakaran.

"Kami masih fokus ke pemadaman jadi luasan nanti akan kami analisis lagi menggunakan drone dan foto udara," terang Septi, Jumat (1/9/2023).

Kawasan Wisata Bromo Ditutup Sebagian

Dampak dari kebakaran ini, Pihak TNBTS terpaksa menutup sebagian kawasan wisata Gunung Bromo melalui pintu masuk Jemplang dan Coban Trisula di Kabupaten Malang, serta Senduro, Kabupaten Lumajang.

Septi mengatakan, pintu masuk kawasan wisata Bromo yang bisa dilalui wisatawan hanya di pintu masuk Cemoro Lawang, Kabupaten Probolinggo dan Wonokitri, Kabupaten Pasuruan.

"Untuk kelancaran upaya pemadaman serta memperhatikan keamanan pengunjung, maka kunjungan Wisata Bromo melalui pintu masuk Jemplang, Coban Trisula, dan Senduro ditutup untuk pengunjung. Pengunjung dapat masuk ke dalam Kawasan Wisata Bromo melalui pintu Cemoro Lawang dan Wonokitri," kata Septi dalam keterangan tertulis penutupan sebagian kawasan wisata Gunung Bromo Jumat (1/9/2023).

Septi menambahkan, pihaknya juga membatasi kawasan wisata Gunung Bromo yang boleh dikunjungi wisatawan.

Para pengunjung hanya dibolehkan mengunjungi wilayah mulai dari lautan pasir ke arah Gunung Batok. Juga, mulai dari Bungkah Dingklik sampai view point penanjakan.

"Batasan yang boleh dikunjungi wisatawan adalah mulai dari Lautan Pasir ke arah Gunung Batok, Bungkah Dingklik sampai dengan View Point Pananjakan," terang Septi.

"Sedangkan dari arah Watu Singo hingga Jemplang serta Puncak B29 yang berasal dari Argosari, Lumajang ditutup untuk kunjungan wisata," lanjutnya.

Penutupan sebagian kawasan wisata Gunung Bromo mulai berlaku pada Jumat (1/9/2023) pukul 20.00 WIB sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.

Selain kawasan wisata Gunung Bromo, penutupan juga dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang terhadap kawasan wisata B29 di Desa Argosari, Kecamatan Senduro.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang Yuli Harismawati mengatakan, saat itu, penutupan wisata B29 lantaran api sudah menjalar ke kawasan wisata itu.

Lebih lanjut, Yuli memastikan para pedagang yang berjualan di rest area II wisata B29 telah dievakuasi turun.

"Pedagang yang di rest area II sudah kita minta turun, jadi area B29 saat ini steril," terangnya.

Api Sudah Padam

Perjuangan petugas gabungan dan relawan selama lima hari terakhir untuk memadamkan api akhirnya membuahkan hasil. Api berhasil dipadamkan pada Minggu (3/9/2023) siang.

Meski sudah padam, petugas masih bersiaga di sekitar lokasi kebakaran sambil melakukan proses pendinginan agar api tidak muncul lagi.

"Teman-teman di lapangan sedang melakukan pendinginan di lokasi yang sudah padam untuk memastikan tidak ada api yang tersisa," ujar Septi.

TNBTS mengimbau, para pelaku wisata dan masyarakat agar menjaga kawasan TNBTS dari kebakaran hutan dengan memperhatikan penggunaan api di sekitar kawasan hutan dan padang savana.

"Mengimbau kepada masyarakat, pengunjung, dan pelaku jasa wisata agar menjaga Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dari kebakaran hutan dengan memperhatikan penggunaan api demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bersama," imbau Septi.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/04/061059278/kebakaran-lahan-di-taman-nasional-bromo-tengger-semeru-padam-dalam-5-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke