Salin Artikel

Upah Serabutan Cair 2 Pekan Lagi, Pria Ini Curi Kotak Amal demi Makan

PONOROGO, KOMPAS.com - Seorang pemuda berinisial DM (20) ditangkap polisi setelah ketahuan mencuri kotak amal di Masjid Nurul Hasan, Kelurahan Keniten, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Pemuda asal Desa Sidorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, ini mengaku mencuri kotak amal lantaran tidak memiliki uang lagi untuk sekadar makan.

Saat mencuri kotak amal, aksi DM terekam CCTV milik Masjid Nurul Hasan dan juga tepergok oleh pengurus masjid pada Rabu (30/8/2023) malam.

Takmir Masjid Nurul Hasan, Muhammad Rama mengatakan, awalnya ia mengecek monitor CCTV karena mendengar suara yang mencurigakan di depan masjid. Dari pengecekannya, terlihat DM sedang mencongkel kotak amal.

“Setelah saya cek layar monitor CCTV ternyata pemuda itu sementara mencongkel kotak amal. Kontan saya menghubungi polisi,” ujar Rama, Kamis (31/8/2023).

Rama mengatakan pengurus masjid memasang CCTV lantaran sebelumnya kotak amal sering menjadi sasaran maling. Bahkan sebelum CCTV terpasang, aksi pencurian kotak amal sudah terjadi tiga kali.

Pemuda berinisial DM saat diperiksa aparat Polsek Ponorogo mengaku terpaksa mencuri kotak amal lantaran dirinya tak lagi memiliki uang untuk sekadar makan. Dari aksinya itu ia meraup uang sebesar Rp 100.000.

“Saya lapar. Jadi kepikirannya cari uang dengan curi kotak amal. Di masjid itu uang yang saya ambil dari kotak amal hanya yang kertas saja,” ujar DM.

Untuk mengambil uang dari dalam kotak amal, DM tidak merusak kotak amal. Pria itu menggunakan gunting kertas untuk membuka kotak amal masjid yang berada di dekat toilet Masjid Nurul Hasan.

“Saya gunakan gunting dan bisa membuka kotak amal. Uang yang ambil sekiranya cukup untuk membeli makan saja. Dan, saya sudah dua kali mencuri kotak amal,” jelas DM.

Selain mencuri kotak amal, DM juga acapkali mengambil barang dari rumah tetangganya. Alasannya pun sama, butuh uang untuk membeli makanan.

Sejatinya DM baru bekerja serabutan. Namun gajinya baru diterima dua pekan lagi.

Kasi Humas Polres Ponorogo, AKP Haryo Kusbiantoro menyatakan kasus pencurian dengan terlapor DM sudah ditangani Polsek Ponorogo Kota.

Saat ini penyidik terus mengembangkan kemungkinan adanya masjid lain yang menjadi sasaran pencurian kotak amal oleh DM.

“Masih kami kembangkan penyelidikannya terkait kemungkinan adanya lokasi lain yang dicuri terlapor,” kata Haryo.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/01/105114378/upah-serabutan-cair-2-pekan-lagi-pria-ini-curi-kotak-amal-demi-makan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com