Salin Artikel

Lepas dari Gendongan Ibu, Anak 3 Tahun Selamat dalam Tabrakan Bus Eka Vs Sugeng Rahayu

NGAWI, KOMPAS.com - Mesti menahan sakit pada bagian kepala dan merasa masih pusing, namun dengan senang hati Idris Ardianto (30), warga Kota Batam, mau menceritakan detik-detik kecelakaan di Ngawi, Jawa Timur.

Kecelakaan tersebut melibatkan bus Eka dengan nopol S 7551 US dengan bus Sugeng Rahayu nopol W 7572 UY dan menewaskan tiga orang serta melukai belasan penumpang, di Jalan Raya Ngawi-Maospati titik Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng.

Saat itu, Idris menumpangi bus Eka dari rumah makan Duta di sebuah tempat peristirahatan (rest area) di jalur tersebut.

“Saya bersama istri sama anak saya naik di rumah makan Duta sekitar pukul 05:00 WIB, karena biasanya bus istriahat di situ. Rencana mau kembali ke Batam setelah menghadiri hajatan saudara di Ngawi,” ujarnya di IGD RSUD dr Soeroto Ngawi, Kamis (31/08/2023).

Dia mengaku tak memiliki firasat apapun saat menaiki bus Eka menuju Terminal Bungurasih, Surabaya.

Setelah keluar dari batas kota Ngawi, dia yang duduk tepat di belakang sopir bus mengaku mulai mengantuk.

Sementara istrinya, Unika (30), memangku anaknya, Assauki (3). Antara sadar dan tidak, tiba-tiba dia mendengar suara keras dari benturan bus yang ditumpanginya yang bertabrakan dengan Bus Sugeng Rahayu.

“Tiba tiba saja mendengar suara benturan sangat keras, kemudian saya dengar jeritan orang,” imbuhnya.

Benturan keras kedua bus tersebut membuat tubuhnya terjerembap ke bagian depan dan menyebabkan punggungnya sakit.

Kepala Idris yang terantuk kursi bus membuat pandangnya berkunang-kunang. Darah juga mengucur dari kepala.

“Saya terjerembap ke bagian depan, punggung saya sakit terbentur dan kepala saya terasa pusing,” kata Idris.

Idris mengaku sempat kaget ketika menolong istrinya yang terbanting ke depan bus tak menemukan anaknya yang tadi digendong.

Ia sempat khawatir anaknya terlempar ke luar bus. Namun Idris lega ketika mendapati anaknya meringkuk di kolong kursi.

“Sempat kita mencari-cari akhirnya ketemu di bawah kolong bangku. Kepalanya robek dengan darah sudah ke mana mana,” kata Idris.

Idris mengaku penumpang sempat kesulitan saat mau keluar dari bus. Pintu depan dan belakang sempat sulit dibuka sehingga kernet bus akhirnya mendobrak pintu dengan peralatan seadanya.

“Saya minta tolong ke kernet bus bagaimana menolong anak saya karena darah sudah penuh di kepalanya. Akhirnya lewat pintu belakang didobrak bisa,” katanya.

Sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Geneng, Idris dan anaknya dirujuk ke RSUD dr Soeroto Ngawi. Sementara istrinya yang tidak mengalami cidera sempat dirawat di RS Geneng untuk mendapat pertolongan dari rasa syok yang dialami.

Hingga dirujuk ke RSUD dr Soeroto, Unika masih mendapat konseling dari ras syok yang dialami pasca-kecelakaan.

“Istri tidak apa-apa tapi syok berat dia. Bersyukur kami semua selamat. Anak saya juga selamat hanya luka robek di kepala,” ucap Idris.

Sebelumnya kecelakaan mau di Ngawi menewaskan tiga orang. Kecelakaan lalu lintas tersebut melibatkan bus Sugeng Rahayu nopol W 752 UY yang melaju dari selatan menuju Ngawi dengan bus Eka nopol S 7751 US di Jalan Raya Ngawi-Maosapati titik Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Dua sopir bus serta seorang warga yang melintasi lokasi kejadian tewas.  

https://surabaya.kompas.com/read/2023/08/31/211347378/lepas-dari-gendongan-ibu-anak-3-tahun-selamat-dalam-tabrakan-bus-eka-vs

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke