Salin Artikel

Kecelakaan 2 Bus di Ngawi, Diduga Berawal dari Hindari Warga yang Menyebrang Jalan

Akibat kecelakaan tersebut, dua sopir dan seorang pejalan kaki dinyatakan meninggal dunia di TKP.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Ngawi, Jawa Timur AKBP Argowiyono mengungkapkan, tabrakan maut tersebut diduga berawal dari bus yang menghindari penyeberang jalan.

Hal tersebut diungkapkan saksi yakni seorang penumpang Bus Eka yang melihat warga menyeberang sambil berlari. Saat itu Bus Eka melaju dari Ngawi menuju Magetan.

Di saat bersamaan, meluncur bus Sugeng Rahayu dari selatan atau arah berlawanan. Sementara Bus Eka mengambil haluan ke kanan untuk menghindari penyeberang jalan.

Kecelakaan pun tak bisa dihindari karena jarak kedua bus terlalu dekat.

"Bus Eka menabrak pohon jati sementara Bus Sugeng Rahayu melintang di tengah jalan. Saat melintang diduga bagian belakang bus menghantam ibu yang menyeberang jalan sehingga tewas di lokasi kejadian," kata Argowiyono.

Saat kecelakaan terjadi, masing-masing bus berisi 9 orang termasuk sopir dan kenek.

Setelah kecelakaan, kedua bus dalam kondisi ringsek parah. Bahkan bagian atap bus Sugeng Rahayu copot.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, pada dasarnya kemungkinan kerusakan yang akan dialami oleh bus ketika kecelakaan tidak akan bisa diprediksi.

"Sebab, rangka bus yang dibuat oleh karoseri tidak di desain aman untuk adu banteng," kata Sony kepada Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Terkait dugaan kecelakaan disebabkan karena menghindari penyeberang jalan, Sony berpendapat dalam kondisi tersebut seharusnya tidak bisa menyalahkan pihak lain.

"Pejalan kaki atau penyebrang jalan atau apapun itu normal ada di sekitar jalan. Tidak mungkin mereka tiba-tiba muncul. Kalau tiba-tiba muncul, pengemudi harus punya jurus. Jadi kecelakaan tersebut bisa dihindari kalau pengemudinya jaga kecepatan seperti yang kita tahu, mana ada bus kecepetannya rendah?," kata dia.

Ia menjelaskan untuk menghindari pejalan kaki bisa dilakukan dengan hard braking ke depan dan bukan dibanting ke arah laiin.

"Ngerem mendadak itu berbahaya, maka dari itu harus jaga kecepatan. Kalau menghindar arahnya ke obyek yang bergerak melawan arah, karen impactnya dua kali lebih besar, maka kerusakannya juga dua kali lebih parah," kata Sony.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sukoco, Janlika Putri Indah Sari| Editor : Pythag Kurniati, Azwar Ferdian)

https://surabaya.kompas.com/read/2023/08/31/190900678/kecelakaan-2-bus-di-ngawi-diduga-berawal-dari-hindari-warga-yang-menyebrang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke