Akibatnya, keranjang yang biasa ditempati penumpang, berputar-putar.
Operator bianglala Tri mengungkapkan peristiwa putusnya rantai pada bianglala tersebut terjadi pada Selasa (29/8/2023) malam.
Beruntung keranjang bianglala yang rantainya terlepas sedang tidak dinaiki oleh pengunjung.
Namun, penumpang lainnya berteriak histeris. Sejumlah anak bahkan menangis karena ketakutan.
"Rantainya putus. Karena orang-orang berteriak menyebabkan penumpang menjadi panik," kata Tri, Rabu (30/8/2023).
Usai kejadian, Komandan Kodim 0826 Pamekasan, Letkol Invantri Ubaidillah menghentikan operasional wahana bianglala tersebut.
Ubaidillah langsung mengecek kondisi bianglala, mulai dari kondisi mesin, rantai, keranjang dan peralatan lainnya.
"Rantainya memang sudah waktunya diganti. Sudah kami cek keseluruhan kondisinya. Jika tidak diganti peralatan yang sudah aus, tidak boleh beroperasi," ujar Ubaidillah kepada sejumlah wartawan.
Pemilik bianglala, Siti Aminah sudah meminta kepada operator bianglala agar mengganti semua peralatan.
Menurutnya, tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden putusnya rantai bianglala. Oleh sebab itu, pihaknya meminta maaf kepada masyarakat Pamekasan.
"Setelah kejadian semalam, kami akan tetap akan beroperasi lagi sesuai arahan dari Kodim 0826 Pamekasan untuk mengganti peralatan yang harus diganti. Kami sudah menggantinya semua," ungkapnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2023/08/30/201644278/rantai-bianglala-di-pasar-malam-pamekasan-putus-pemilik-dan-operator-minta