Salin Artikel

Pembongkaran Tugu PSHT di Jember Batal karena Digeruduk Ratusan Pesilat

Akibatnya, pembongkaran tugu PSHT tersebut dibatalkan.

Kapolsek Pakusari AKP Haryanto menjelaskan pembongkaran tugu itu dibatalkan karena situasi di lokasi pembongkaran tugu yang tidak kondusif. Yakni sekitar 500 anggota PSHT mendatangi lokasi sehingga terjadi kemacetan.

“Tugu itu berada di pinggir jalan raya, sehingga arus lalu lintas tersendat cukup panjang,” kata dia pada Kompas.com via telepon.

Menurut dia, anggota PSHT yang datang itu tidak hanya berasal dari Kecamatan Pakusari, tetapi juga dari sejumlah kecamatan, seperti Bangsalsari.

Dia mengatakan, rencananya semua anggota Pengamanan Terate (Pamter) PSHT di tingkat ranting diminta untuk menjaga proses pembongkaran tugu silat itu.

“Mungkin dengan adanya Pamter datang itu, warga (PSHT) juga ikut datang, tanpa dikomando, mungkin solidaritas,” papar dia.

Dia menambahkan ada dua pembongkaran tugu PSHT di Jember, yakni di Kecamatan Sukowono yang dipimpin oleh Ketua Cabang PSHT. Di sana, tugu PSHT ditutup dengan Pancasila. Kemudian di Kecamatan Pakusari yang terletak di tanah milik negara.

Namun ketika tugu PSTH itu hendak dibongkar, ratusan anggotanya datang dan memprotes rencana pembongkaran itu.

“Ada warga PSHT yang protes untuk tidak dibongkar,” tambah dia.

Polisi sendiri cukup kewalahan untuk mencegah kehadiran para pendekar tersebut. Sebab yang melakukan pengawasan hanya dari internal Polsek, Koramil dan Satpol PP Pakusari serta unit intel dari Polres Jember.

“Pertimbangan saya tadi, kalau tidak diselesaikan arus semakin macet,” ujar dia.

Untuk itulah, pembongkaran tugu PSHT itu dibatalkan dan diserahkan pada ketua cabang PSHT.

“Jadi hanya penundaaan agar situasi tetap kondusif,” pungkas dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/08/28/180003978/pembongkaran-tugu-psht-di-jember-batal-karena-digeruduk-ratusan-pesilat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke