Salin Artikel

Momen HUT RI, Penyedia Kostum Karnaval di Kediri Untung hingga Rp 20 Juta

KEDIRI, KOMPAS.com - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia membuat para penyedia jasa penyewaan kostum karnaval di Kediri, Jawa Timur, terdongkrak pendapatannya.

Jasa mereka paling dicari seiring dengan banyaknya masyarakat yang menggelar karnaval di daerah masing-masing.

Bahkan, sejumlah penyedia jasa mengaku kewalahan dalam melayani tingginya permintaan masyarakat itu.

Ira Humaira, seorang pemilik salon di wilayah Kelurahan Ketami, Kota Kediri, mengatakan, sejak awal Agustus hingga awal September nanti, seluruh stok koleksi kostum karnaval miliknya sudah habis dipesan.

Ira mempunyai aneka jenis kostum karnaval, mulai dari tema baju adat, profesi, hingga kreasi.

"Tahun ini lebih ramai dari tahun kemarin. Stok punya saya habis semua. Misalnya baju adat Bali itu, saya punya 150 set," ujar Ira kepada Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Para penyewa itu pun datang dari berbagai daerah dan juga latar belakang usia. Sebab, kebetulan koleksinya cukup lengkap dari berbagai jenis.

Kondisi ini membuat pendapatannya terdongkrak. Apalagi, dia juga menyediakan lengkap dengan jasa riasnya.

"Kalau (pendapatan) bisa Rp 20 juta lebih. Harga sewa mulai Rp 60.000 sampai Rp 100.000," ungkapnya.

Efendi, seorang warga, mengaku lebih memilih menyewa kostum untuk karnaval yang diikutinya karena lebih simpel. Selain itu juga mudah memilih sesuai tema yang diusung.

"Biar enggak ribet bikinnya, kalau sewa kan tinggal pakai saja," ujar Efendi.

Wahyu Habibi, misalnya, dari awalnya bantu-bantu gurunya yang mempunyai jasa penyewaan kostum, kini memberanikan diri untuk membuat sendiri. Ia membuka jasa penyewaan kostum, terutama kostum kreasi yang dibuatnya sendiri.

"Kostum saya terinsipirasi dari gelaran karnaval Banyuwangi, " ucap Wahyu Habibi, warga Desa Putih, Gampengrejo, Kabupaten Kediri, ini.

Selain menyewakan kostum, pemuda yang berprofesi sebagai guru prakarya di Sekolah Menengah Atas (SMA) ini juga menjual aneka aksesoris karnaval.

Aksesoris-aksesoris itu seperti mahkota dan pernak-pernik yang dibuatnya sendiri. Dia mengerjakannya secara otodidak mengandalkan imajinasinya.

Menariknya, Habibi banyak menggunakan bahan-bahan daur ulang dalam memproduksi pernak-pernik kostum tersebut. Misalnya, memanfaatkan gantungan baju bekas, faceshield bekas dan kain perca limbah industri tenun.

Penggunaan bahan-bahan limbah itu menurutnya sebagai strategi menekan biaya produksi.

"Soalnya kalau beli kain tenun kan mahal sampai Rp 250.000. Makanya saya cari limbahnya untuk hiasan tangan dan lainnya," ujarnya.

Ada pun untuk biaya sewa kostum koleksinya dibanderol kisaran Rp 1 juta. Sedangkan untuk tempelan atau pernik aksesorisnya mulai Rp 80.000 sampai Rp 100.000.

"Semingguan ini pendapatan untuk aksesoris saja sekitar Rp 1 juta," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/08/28/075149978/momen-hut-ri-penyedia-kostum-karnaval-di-kediri-untung-hingga-rp-20-juta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke