Salin Artikel

15.896 Balita di Surabaya Kena Diare Rotavirus, Dinkes Gencar Vaksinasi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ribuan anak di bawah usia lima tahun atau balita di Surabaya, Jawa Timur, terancam bahaya diare akibat virus rotavirus.

Virus ini menjadi penyebab utama kematian bayi tertinggi kedua di Indonesia.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menunjukkan, ada 15.896 kasus anak balita diare yang ditangani oleh puskesmas selama semester awal 2023, atau sejak Januari hingga Juli 2023.

Untuk mengatasi masalah ini, Dinkes Surabaya mengambil langkah preventif dengan memberikan imunisasi rotavirus secara gratis kepada para balita sejak bulan Agustus 2023.

Imunisasi ini merupakan bagian dari Program Imunisasi Rutin Lengkap (IRL) Nasional yang berkelanjutan.

"Imunisasi rotavirus bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan kasus diare balita akibat virus rotavirus. Kami menargetkan bayi kelahiran per tanggal 16 Mei 2023 atau yang menginjak usia dua hingga enam bulan untuk mendapatkan imunisasi ini," kata Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina, Kamis (24/8/2023).

Vaksinasi rotavirus diberikan secara oral atau diteteskan melalui mulut sebanyak tiga kali dengan jarak pemberian antar vaksin minimal 28 hari.

"Sasaran vaksinasi adalah bayi usia dua bulan, tiga bulan, dan empat bulan dengan batas maksimal pemberian pada bayi usia enam bulan," kata Nanik.

Nanik menambahkan, syarat pemberian imunisasi rotavirus sama halnya dengan pemberian vaksinasi lainnya, yaitu kondisi sasaran sehat dan memenuhi kriteria usia pemberian serta interval antar vaksin.

Ia mengimbau masyarakat yang memiliki bayi berusia minimal dua bulan untuk segera mendatangi posyandu atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan imunisasi rotavirus.

Nanik menjelaskan, pelaksanaan imunisasi ini didasarkan pada Surat Edaran (SE) dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Nomor IM.02.02/C/3052/2023 tentang Pelaksanaan Pemberian Imunisasi Rotavirus Secara Nasional.

Ia berharap, dengan adanya imunisasi rotavirus, kasus diare balita dapat dicegah dan dikendalikan sehingga dapat menurunkan angka kematian bayi akibat virus rotavirus.

Di samping itu, pihaknya juga memberikan pelayanan imunisasi secara door to door atau rumah ke rumah bagi sasaran yang terkendala untuk datang ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Nanik menambahkan, pelaksanaan imunisasi ini akan dievaluasi berkala untuk melihat efektivitas dan dampaknya terhadap penurunan angka kejadian diare balita di Surabaya.

Ia berharap, dengan adanya imunisasi rotavirus, kasus diare balita dapat dicegah dan dikendalikan sehingga dapat menurunkan angka kematian bayi akibat virus rotavirus. Adapun vaksin rotavirus adalah program pemerintah dengan layanan gratis, aman dan berkualitas.

"Capaian imunisasi Rotavirus akan dievaluasi secara periodik setiap bulan, sehingga untuk pelaksanaan bulan Agustus 2023 akan dianalisa pada akhir bulan dan awal September 2023," tutur dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/08/24/081311878/15896-balita-di-surabaya-kena-diare-rotavirus-dinkes-gencar-vaksinasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke