Lokasi Dentuman Misterius di Sumenep Dipastikan Aman, Warga yang Mengungsi Diimbau Kembali

SUMENEP, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menyimpulkan status Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep, aman dari risiko bencana.

Kepastian itu diambil usai BPBD bersama tim ahli dari Stasiun Geofisika kelas II BMKG Pasuruan melakukan observasi di lokasi dentuman misterius itu terjadi.

"Hasil diskusi kami dari BPBD dan teman-teman dari BMKG, Desa Moncek Tengah (lokasi terjadi dentuman misterius) aman dari potensi bencana," kata Kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumenep Wahyu Kurniawan Pribadi saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/8/2023).

Wahyu menjelaskan, BPBD Sumenep sudah berkoordinasi dengan aparat desa untuk mengajak warga yang sempat mengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing.

Lima rumah yang sempat ditinggal pemiliknya untuk mengungsi di antaranya rumah Jakfar, Jazuli, Badrun, Ramli dan Naim yang semuanya merupakan warga Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep.

"Intinya kita tetap pantau, warga tidak perlu panik berlebihan. Silakan kembali ke rumah masing-masing, kalau ada hal-hal mendadak khususnya di Moncek bisa menghubungi Call Center 112," kata dia.

Sebelumnya, alat pendeteksi getaran atau seismograf yang dipasang tim ahli dari Stasiun Geofisika kelas II BMKG Pasuruan, Jawa Timur, di lokasi dentuman misterius di Sumenep resmi dilepas pada Senin (14/8/2023).

Dilepasnya seismograf dilakukan usai tak ditemukan getaran atau bunyi apa pun di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep, seperti pada Sabtu (12/8/2023) kemarin.

Berdasarkan data awal dan secara penampakan di permukaan, karakteristik batuan di desa itu merupakan batuan karst atau kapur yang di dalamnya juga ada gua atau rongga di bawah tanah di Desa Moncek Tengah.

Mengacu pada analisa awal itu, dugaan awal penyebab dentuman misterius itu berasal dari adanya material yang saling berbenturan di dalam rongga tersebut. Kendati begitu, hal tersebut dianggap masih masuk kategori aman dan jauh dari ancaman bencana.