Salin Artikel

Setelah 5 Jam, Kebakaran Pabrik "Egg Tray" Kota Blitar Berhasil Dipadamkan

Dalam upaya pemadaman tersebut, petugas menerjunkan enam mobil Pemadam Kebakaran (Damkar), satu kendaraan water cannon, serta dua mobil tangki pemasok air.

Kepala Satpol PP Kota Blitar Ronny Yoza Pasal Besi mengatakan, api baru dapat dipadamkan setelah petugas bekerja keras selama hampir lima jam.

“Api padam sekitar pukul 01.00 WIB tadi dan petugas apel pembubaran sekitar pukul 01.15 WIB,” ujarnya saat dimintai konfirmasi, Sabtu (12/8/2023).

Menurut Ronny, kebakaran itu pertama kali diketahui sekitar pukul 19.15 WIB. Adapun petugas Damkar tiba di lokasi kebakaran sekitar 15 menit kemudian.

Ronny menuturkan sejumlah faktor yang menyebabkan upaya pemadaman memakan waktu lama.

Pertama, ujarnya, enam mobil damkar gabungan dari Unit Damkar Kabupaten dan Kota Blitar hanya dapat mendekat di posisi yang berjarak sekitar 20 meter dari titik kebakaran karena terhalang oleh konstruksi pabrik bagian depan.

Sedangkan bagian yang terbakar, ujarnya, adalah bangunan gudang yang terletak di bagian paling belakang dari area pabrik.

Faktor kedua, lanjut Ronny, gudang yang terbakar berisi egg tray yang berbahan baku material yang mudah terbakar seperti plastik dan material menyerupai kertas.

“Kedua hal itu menjadikan upaya pemadaman menjadi lama karena material yang terbakar itu ditimbun di gudang dalam jumlah besar,” kata dia.

Pantauan Kompas.com, pintu gerbang pabrik ditutup rapat dengan penjagaan ketat dari petugas keamanan pabrik. Awak media pun dilarang mendekat.

Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota Iptu Punjung Setyo mengatakan pihak kepolisian belum melakukan olah TKP untuk mengungkap penyebab kebakaran karena masih menunggu kedatangan petugas Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur.

“Polres sudah menghubungi Labfor Polda untuk melakukan olah TKP. Tapi sampai saat ini kami belum tahu persis kapan tim Labfor akan tiba,” ujarnya.

Punjung mengatakan bahwa Polres Blitar Kota sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi termasuk empat pekerja pabrik yang tidur di area pabrik ketika kebakaran terjadi.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi, sumber api awal berasal dari gudang penyimpanan barang termasuk produk egg tray.

“Yang terbakar adalah gudang penyimpanan yang berisi egg tray, karung, tali rafia, kayu, dan lainnya. Jadi bukan tempat produksinya melainkan gudangnya. Tempat produksi termasuk peralatan produksi egg tray tidak ikut terbakar,” jelasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/08/12/141624378/setelah-5-jam-kebakaran-pabrik-egg-tray-kota-blitar-berhasil-dipadamkan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com