Salin Artikel

Kapal Terbalik akibat Gelombang Tinggi, 4 Nelayan Asal Trenggalek Hilang

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Kecelakaan laut yang melibatkan dua kapal nelayan asal Trenggalek, Jawa Timur, mengakibatkan empat orang nelayan hilang dan dalam pencarian. Sedangkan empat nelayan lainnya dinyatakan selamat.

Kecelakaan terjadi antara perahu dengan nama lambung Exel milik warga Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, dengan perahu nama lambung Wilwo milik warga Kecamatan Watulimo, Trenggalek.

Kecelakaan tersebut terjadi ketika puluhan perahu nelayan melaut mencari ikan di perairan Pantai Gladak, Tulungagung. Tiba-tiba, muncul gelombang tinggi yang mengakibatkan dua perahu tergulung, terbalik dan berbenturan.

"Kapal nelayan tersebut ditemukan di sekitar lokasi dalam keadaan rusak," kata Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek Yoni Fariza di Posko Pencarian Pelabuhan Ikan Nusantara Prigi Watulimo, Trengalek, Selasa (8/08/2023).

"Masing-masing kapal ditumpangi empat orang nelayan, sehingga total ada delapan orang," kata Yoni.

Yoni menjelaskan, pada Senin (7/8/2023) sekitar pukul 23.00 WIB, Kantor Pencarian Pos Pelabuhan Ikan Nusantara Prigi menerima laporan adanya kecelakaan laut. Lokasi kecelakaan berada di perairan selatan Pantai Gladak, Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung.

Kemudian, Tim SAR Gabungan menuju lokasi dan mengevakuasi empat orang nelayan yang selamat. Namun, empat orang nelayan lainnya tidak ditemukan di sekitar lokasi dan dinyatakan hilang.

"Empat korban selamat, ada yang ditemukan di perairan sekitar lokasi kejadian, juga ada yang sudah berada di tepian pantai," terang Yoni.

Ketika ditemukan, keempat korban selamat dalam keadaan lemas karena kecapekan. Nelayan itu sudah pulang ke rumah masing-masing.

"Mereka yang selamat kondisinya lemas, mungkin karena capek, dan dinyatakan sehat tidak ada yang menjalani perawatan serius," terang Yoni.

"Proses pencarian pada hari pertama ini dilakukan menggunakan perahu karet dan sejumlah kapal nelayan," terang Yoni.

Pencarian terhadap empat korban dilaksanakan dengan dua metode, yakni menyisir permukaan laut di sekitar lokasi kejadian, dan melalui jalur darat menyisir tepi pantai.

"Proses pencarian dibagi menjadi dua tim, yakni menyisir permukaan laut di sekitar lokasi, serta penyisiran sepanjang pantai," ujar Yoni.

Terdapat dua posko sebagai pusat koordinasi pencarian. Posko utama berada di Pelabuhan Ikan Nusantara Prigi Trenggalek, dan satu lagi di kawasan Pantai Sine Tulungagung.

"Untuk koordinasi ada dua posko, satu di wilayah Trenggalek sebagai posko induk, dan di Tulungagung," terang Yoni.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/08/08/122247178/kapal-terbalik-akibat-gelombang-tinggi-4-nelayan-asal-trenggalek-hilang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke