Salin Artikel

Sosok Briptu Tiara Nissa, Polwan Asal Pasuruan yang Jadi Lulusan Terbaik Akpol Turkiye

KOMPAS.com - Briptu Tiara Nissa Zulbida menjadi sorotan publik usai berhasil menjadi salah satu lulusan terbaik Akademi Kepolisian Turkiye atau Turkish National Police Academy (TNPA).

Selain itu, momen pertemuan Tiara dengan Presiden Turkiye, Erdogan, pada saat wisuda pelatihan bertajuk capacity building "the First Level Police Chief Training and the Non Thesis Master Degree" juga menyita perhatian publik Tanah Air, pada Rabu (26/7/2023).

Pasalnya, dalam video yang viral di media sosial, Tiara tampak berbincang cukup lama dengan Presiden Erdogan dengan menggunakan bahasa Turkiye.

Erdogan yang mengetahui bahwa Briptu Tiara Nissa merupakan warga negara Indonesia (WNI) juga langsung menitipkan salam untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Duta Besar Indonesia untuk Turkiye, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, pesan persaudaraan untuk Presiden Jokowi yang dititipkan Erdogan melalui Briptu Tiara menunjukkan hubungan yang dalam dan mengakar di antara kedua negara.

"Indonesia mendapat tempat khusus di hati pemimpin dan masyarakat Turkiye sebagaimana pemimpin dan rakyat Turkiye juga memperoleh tempat spesial di hati orang Indonesia," kata Lalu.

Salah satu lulusan terbaik

Atase Kepolisian RI di Ankara, Turkiye, Kombes Pol Harviadhi Agung Pratama mengatakan, keberhasilan yang diraih Briptu Tiara merupakan prestasi bagi Polri.

"Ini pertama kalinya anggota Polri memperoleh predikat lulusan terbaik," ujar Harviadhi.

Tiara menempati peringkat kelima dan menjadi peserta asing perempuan satu-satunya yang menjadi lulusan terbaik dalam pelatihan tersebut. Karena itu, dia mendapat kesempatan untuk berpidato dengan bahasa Turkiye di hadapan Presiden Erdogan dan para tamu yang hadir.

Pelatihan setara program Master itu dilaksanakan selama 1,5 tahun dan diikuti 87 peserta didik internasional dari 16 negara.

Selain Briptu Tiara Nissa Zulbida dari Polda Jawa Timur, peserta dari Indonesia lainnya yaitu Ipda Regina Setiawan dari Polda Kepri, dan Bripka Hilman Lasmana dari Polda Jawa Barat.

Sosok Briptu Tiara Nissa Zulbida

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto membeberkan, asal berkarier sebagai polisi, Briptu Tiara ditempatkan sebagai anggota Ditsabhara Polda Jatim.

Polwan yang memiliki kemampuan berbahasa asing yang sangat baik itu dinilai memiliki kecerdasan mumpuni.

Pelatihan yang digelar di Turkiye ini bukanlah misi internasional pertamanya sebagai Anggota Polri. Beberapa tahun sebelumnya, Briptu Tiara juga pernah ditugaskan dalam misi perdamaian UN Mission di Sudan, saat masih menjadi anggota Ditlantas Polda Jatim.

Saat ini, Dirmanto menambahkan, Briptu Tiara bertugas di Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim.

Pernah menjadi karyawan bank

Sebelum meniti karier di Polri, Briptu Tiara ternyata pernah bekerja di salah satu bank swasta di Pasuruan, Jawa Timur.

"Sebelum jadi Polwan, pernah bekerja di BCA Pasuruan, Jatim," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/29/133011578/sosok-briptu-tiara-nissa-polwan-asal-pasuruan-yang-jadi-lulusan-terbaik

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com