Salin Artikel

Sungai Bengawan Madiun Jadi Destinasi Wisata Air, Ada "Speedboat" dan Jetski

Lewat wahana wisata edukasi, diharapkan, air Sungai Bengawan Madiun yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo akan terjaga kelestarian dan kebersihannya.

Wali Kota Madiun Maidi mengatakan, kehadiran wahana wisata susur sungai sepanjang hampir 1 kilometer untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai.

“Alhamdulillah kota ini dilalui sungai (Bengawan Madiun). Sehingga sungai ini akan menyempurnakan kehidupan di Kota Madiun. Maka harus kita rawat. Jadi bisa untuk nanam dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keberlangsungan kehidupan. Untuk menambah kehidupan baru maka sungai dirawat untuk wisata baru,” kata Maidi disela-sela pembukaan obyek wisata edukasi susur sungai Bengawan Madiun di Taman Bantaran Kota Madiun, Kamis (27/7/2023).

Maidi mengatakan obyek wisata edukasi susur sungai akan dibuka mulai besok.

Setidaknya terdapat 10 kapal cepat atau speedboat dan jetski yang disiapkan untuk membawa pengunjung menikmati keindahan susur kali Bengawan Madiun di Kota Madiun.

“Untuk speedboatnya ada 10. Sedangkan jetskinya nanti menyusul,” kata Maidi.

Menurut Maidi, edukasi menjaga kebersihan air sungai menjadi penting lantaran air menjadi salah satu kebutuhan utama dalam alam kehidupan.

Untuk itu, agar alam kehidupan berjalan nyaman maka air yang melewati sungai harus dipelihara dengan baik.

Maidi mengungkapkan sasaran utama wisata edukasi susur sungai ditujukan pada anak-anak sekolah. Pasalnya anak-anak yang masih bersekolah saat ini akan menjadi generasi emas pada tahun 2045.

“Anak-anak sekarang yang akan menjadi generasi emas harus mulai menjaga air. Terlebih generasi emas tinggal 22 tahun lagi. Untuk itu mereka (genarasi) ini nanti akan dikatakan emas kalau ada alam menjamin kehidupan semuanya,” jelas Maidi.

“Setiap minggu orang yang datang sebanyak 10.000 orang. Ada 700 UMKM yang berjualan di sekitar taman Bantaran Sungai Bengawan Madiun. Kalau disambung dengan wisata ini akan menjadi lebih ramai lagi,” kata Maidi.

Untuk menjaga kebersihan sungai, pengunjung diminta tak membuang sampah di sungai. Tak hanya itu, Pemkot Madiun juga menyiapkan tim Jogo Kali.

Tim ini untuk memastikan aliran sungai Bengawan Madiun bersih dari sampah.

Sementara itu Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Maryadi Utama menyatakan susur sungai dapat dikembangkan sebagai arena wisata agar sungai tetap bersih dari sampah dan tidak tercemar.

“Susur sungai artinya agar tidak tercemar dari sampah. Maka susur sungai ini bisa dikembangkan untuk berpariwisata karena sungainya bersih sehingga bisa mensejahterakan masyarakat,” kata Maryadi.

Maryadi warga tetap harus di edukasi untuk menjaga kebersihan sungai. Dengan demikian dapat menjadi tempat wisata hingga dapat meningkatkan perekonomian warga Kota Madiun.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/27/170220978/sungai-bengawan-madiun-jadi-destinasi-wisata-air-ada-speedboat-dan-jetski

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com