Salin Artikel

Gunung Ijen dan Sewu di Jatim Sudah Diakui Dunia, Geopark Lain Menyusul

SURABAYA, KOMPAS.com - Provinsi Jawa Timur (Jatim) dinilai memiliki banyak potensi warisan dan keanekaragaman geologi (Geopark) yang bernilai tinggi.

Dua Geopark di Jatim sebelumnya sudah diakui dunia atau berstatus UNESCO Global Geopark (UGGp).

Pertama adalah Gunung Ijen yang memiliki nilai khas kawah terasam di dunia dan keindahan api birunya atau blue fire.

Pengumuman wisata Gunung Ijen berstatus UGGp disampaikan di markas UNESCO di Paris Perancis pada 24 Mei 2023 lalu.

"Penyerahan sertifikat resmi kepada Ijen Geopark sebagai UGGp baru dilaksanakan di Maroko September mendatang. Kami berharap Ibu Gubernur Jatim dapat menerima langsung sertifikat tersebut," kata Ketua Pengelola Ijen Geopark yang juga Ketua Forum Geopark Jatim, Mohamad Yasin dikonfirmasi, Senin (24/7/2023).

Selain Gunung Ijen, pegunungan karst Gunung Sewu di Kabupaten Pacitan juga berstatus UGGp.

Gunung Sewu adalah warisan geologi berupa pegunungan karst tropis yang membentang di 3 provinsi, yaitu Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Wonogiri (Jawa Tengah).

Di Jatim juga ada taman bumi berstatus geopark nasional yakni Geopark Bojonegoro, dan beberapa berstatus aspiring untuk diajukan tingkat nasional, yakni Bromo Tengger Semeru yang meliputi Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Lumajang.

Lalu ada pula Bumi Manusia Wajak (Wajakensis) di Tulungagung dan Trenggalek, Karst di Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Pulau Bawean Kabupaten Gresik, Geopark Kabupaten Magetan, serta Gunung Kelud di Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar.

"Semua potensi geopark di Jatim akan didaftarkan agar berstatus geopark tingkat nasional hingga geopark dunia melalui UNESCO," terang Mohammad Yasin.

Forum Geopark

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membentuk Forum Geopark lewat keputusan Gubernur Jatim No. 188/143/KPTS/013/2023 tentang Forum Geopark di Jatim.

Khofifah berharap dibentuknya Forum Geopark menjadi bagian dari akselerator pembangunan yang berkelanjutan, sehingga Geopark di Jatim bisa terkelola dengan baik dan terawat secara berkelanjutan.

"Kita memiliki banyak geopark di Jatim, dua diantaranya sudah ditetapkan sebagai Global Geopark UNSECO," kata Khofifah dalam keterangannya, Minggu (23/7/2023).

Lewat forum tersebut, semua pemangku kepentingan bertukar pengalaman untuk proses pengajuan dan penilaian global geopark. Mulai dari penyusunan rencana pengembangan hingga evaluasi terhadap kegiatan pengembangan geopark.

Dengan banyaknya obyek wisata yang berstatus Geopark, dia berharap akan mampu mendongkrak kunjungan wisata sehingga berdampak langsung pada perekonomian daerah dan warga setempat. 

"Kalau kunjungan wisata naik, otomatis juga menggerakkan perekonomian di daerah tersebut," jelasnya.

Khofifah berharap forum Geopark membuat laju proses pengajuan global geopark lebih cepat. Bahkan jika pengembangan di masing-masing geopark berjalan baik, maka diharapkan geopark lain di Jatim akan bertambah sehingga semakin mendukung kemajuan Jatim. 

"Jadi di Jatim juga sudah ada yang menjadi geopark nasional seperti geopark nasional Bojonegoro. Tapi ada juga yang masih aspiring atau proses menuju geopark nasional. Dan, untuk menuju global geopark harus ada rekomendasi Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI)," jelasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/24/115523978/gunung-ijen-dan-sewu-di-jatim-sudah-diakui-dunia-geopark-lain-menyusul

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke