Salin Artikel

UNESCO Akui Sumenep Penghasil Keris Terbanyak di Dunia, tetapi Raperda Keris Molor

SUMENEP, KOMPAS.com - United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mengakui Kabupaten Sumenep sebagai penghasil keris terbanyak di dunia.

Namun, hingga kini, payung hukum terkait keberadaan keris di kabupaten paling ujung di Madura itu tak kunjung rampung.

Bendahara Senapati Nusantara, Jugil Hadiningrat mendorong agar Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sumenep untuk segera merampungkan penyusunan raperda keris.

Jugil khawatir, Sumenep akan kehilangan momentum berharga untuk mengembalikan masa kejayaan dunia keris jika raperda keris tak kunjung rampung.

"Mengembalikan masa kejayaan bukan perkara mudah. Tapi jauh akan lebih sulit jika kita tidak segera memulainya dengan sesuatu yang monumental seperti raperda keris ini yang akan menjadi satu-satunya di Indonesia," kata Jugil saat dihubungi, Senin (24/7/2023).

Jugil menyebut, perda keris itu nantinya diharapkan bisa mengembangkan ekosistem perkerisan dari sisi spiritual, pendidikan, art, sains metalurgi, seni kriya, serta elemen UMKM.

Apalagi, lanjut dia, Sumenep menjadi pengekspor keris terbesar di Indonesia dan memiliki 700-an empu dan perajin keris.

Jugil yang merupakan tokoh Madura-Yogyakarta kelahiran Aengbaja Raja Bluto Sumenep ini mengaku tetap optimistis Disbudporapar Sumenep akan segera bergerak cepat untuk merampungkan raperda keris.

“Kami akan terus mendorong ini agar segera rampung. Saya masih optimistis Disbudporapar Sumenep bisa merealisasikan raperda keris ini," kata dia.

Selain itu, lanjut Jugil, lahirnya inisiasi penyusunan Raperda Keris tersebut sejatinya merupakan kesepakatan antara Pemkab Sumenep dan Senapati Nusantara dalam Musyawarah Agung Senapati Nusantara (MAS) yang digelar di Yogyakarta pada September 2022.

Namun, ia mengaku prihatin proses penyusunan raperda keris oleh Disbudporapar Sumenep sampai sekarang belum ada progres yang signifikan.

“Paling tidak, naskah akademiknya sudah selesai. Kami prihatin jika ini terus berlarut tanpa progres yang berarti. Padahal 9 bulan telah berlalu sejak gelaran Musyawarah Agung itu," tuturnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohammad Ikhsan mengaku raperda tentang keris dalam proses pembahasan.

Pihaknya tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam proses penyusunan raperda tersebut.

"Masih kita proses, kita kumpulkan banyak pihak dalam proses penyusunannya. Ini juga perlu waktu," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/24/084537878/unesco-akui-sumenep-penghasil-keris-terbanyak-di-dunia-tetapi-raperda-keris

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke