Salin Artikel

Pendaki yang Meninggal di Gunung Lawu Berhasil Dievakuasi, Diduga Hipotermia

MAGETAN, KOMPAS.com  - Tim SAR gabungan dari relawan, TNI dan Polri berhasil mengevakuasi pendaki Gunung Lawu yang tewas di Pos 3 jalur pendakian pos Cemoro Sewu Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Kapolsek Plaosan AKP Joko Yuhono mengatakan, dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Plaosan, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Otopsi luar tidak ada tanda-tanda kekerasan maupun luka-luka. Kemungkinan pendaki mengalami hipotermia karena seminggu terakhir cuaca di Gunung Lawu ekstrem, di atas bisa 5 sampai 6 derajat Celcius,” ujarnya di Pos Cemoro Sewu usai melakukan evakuasi Minggu (23/07/2023).

Joko Yuhono menambahkan, pendaki yang tewas dengan mengenakan seragam hitam tanpa identitas tersebut diduga akan melakukan ritual Bulan Suro di puncak Gunung Lawu.

Korban yang meninggal ditemukan meringkuk di Pos 3 saat akan menuju puncak Gunung Lawu dengan mengenakan jaket, sarung tangan, dan sepatu. 

“Diperkirakan akan melakukan ritual karena mengenakan seragam bernuansa hitam tanpa identitas di seragamnya,” imbuhnya.

Korban berhasil dievakuasi dari pos 3 dan sampai di Pos pintu masuk pendakian Cemoro Sewu pukul 14.00 WIB. Korban langsung diserahkan kepada keluarga korban dengan menggunakan mobil ambulans. 

Sementara Administratur Kesatuan Pengelolaan Hutan KPH Lawu Ds Windu Prasitama mengatakan, pendaki yang tewas atas nama Lasmianto (49) warga Desa Mantren, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, tercatat melakukan pendakian pada Hari Sabtu (22/7/2023) pukul 10.00 WIB dan ditemukan meninggal di Pos 3 sekitar pukul 06.30 WIB.

Dari catatan buku registrasi, pendaki yang tewas merupakan rombongan yang berjumlah 29 orang. 

“Tercatat pendaki ini rombongan berjumlah 29 orang, terdaftar Hari Sabtu sekitar pukul 10.00 WIB dan ditemukan meninggal Hari Minggu sekitar pukul 06.00 WIB,” ujarnya.

Cuaca di puncak Gunung Lawu menurut Windu saat ini berangin kencang dan suhu mencapai 6 derajat Celcius.

Pengelola jalur pendakian Puncak Gunung Lawu saat ini membatasi kegiatan pendaki yang akan melakukan ritual hanya 5 hari.

Terkait cuaca ekstrem di puncak Gunung Lawu yang mencapai 6 derajat Celcius, kata Windu juga telah diantisipasi dengan memberikan breafing dan melakukan cek barang bawaan pendaki.

" Selalu kami lakukan briefing terkait safety induction mengenai kesiapan pendaki, cek barang bawaan, dan juga himbauan untuk tidak membuat perapian dan membuang puntung rokok sembarangan karena masuk musim kemarau antisipasi mencegah kebakaran hutan," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/23/162819278/pendaki-yang-meninggal-di-gunung-lawu-berhasil-dievakuasi-diduga-hipotermia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke