Salin Artikel

Sempat Dikeroyok Massa, 2 Terduga Penipuan Berkedok Jualan Mebel Murah di Blitar Ditangkap

Beruntung, dua warga Lumajang bernama inisial Sn (54) dan Sr (51) itu, segera diamankan pihak kepolisian meskipun sempat mendapatkan penghakiman secara fisik dari warga yang marah.

Kapolsek Nglegok Iptu Nur Budi Santosa mengatakan Sn dan Sr ditangkap warga saat berusaha melakukan penipuan dengan kedok menjajakan mebel murah kepada tiga warga Desa Sumberasri

“Berdasarkan keterangan yang kami himpun, terduga pelaku ini sudah diintai oleh 3 warga desa saat menjajakan mebel ke rumah-rumah warga,” ujar Budi kepada wartawan, Selasa.

Menurut Budi, tiga warga yang sudah mencurigai gerak-gerik Sn dan Sr itu lantas menghentikan keduanya dan menanyakan tujuannya mendatangi rumah-rumah warga yang kebetulan semuanya perempuan lanjut usia.

“Saat ditanya oleh warga ini, terduga pelaku sempat kebingungan menjawab. Tiga warga itu kemudian memanggil warga lain dan mengarak kedua pelaku ke Kantor Desa Sumberasri,” ujarnya.

Selama proses inilah, kata Budi, kedua terduga pelaku sempat beberapa kali dipukul oleh massa yang jumlahnya semakin banyak.

“Kebetulan kami sedang melakukan patroli menjelang malam 1 syuro. Kami datangi kerumunan warga dan kami amankan kedua terduga pelaku ke Mapolsek untuk dimintai keterangan,” ujarnya.

Budi membenarkan bahwa pihaknya lebih dulu membawa kedua terduga pelaku ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan pengobatan.

Modus penipuan

Penggalian keterangan terhadap Sn dan Sr, kata Budi, keduanya mengakui berniat melakukan penipuan dengan cara menjajakan mebel dengan harga murah.

“Terduga pelaku mengakui bahwa mereka akan meminta uang muka ke calon korbannya dengan kisaran antara Rp 200.000 hingga Rp 300.000 dan barang akan dikirim. Tapi nantinya barang yang dijanjikan tidak akan dikirim,” jelasnya.

Berdasarkan keterangan dari warga yang kemudian dikonfrontir kepada kedua terduga pelaku, lanjutnya, Sn dan Sr ternyata pernah melakukan penipuan sebelumnya dengan modus tersebut di Desa Sumberasri sebanyak 8 kali.

“Terduga pelaku ini ternyata pernah melakukan penipuan sebanyak delapan kali di Desa Sumberasri. Mereka membawa perhiasan milik korban seperti kalung emas, cincin emas, dan liontin dengan total nilai Rp 1.800.000,” terang Budi.

Saat ini, Sn dan Sr masih diperiksa dengan sejumlah barang bukti yang disita pihak kepolisian berupa surat keterangan dari sebuah PT, dua unit telepon pintar, dan 1 unit sepeda motor.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/18/183947078/sempat-dikeroyok-massa-2-terduga-penipuan-berkedok-jualan-mebel-murah-di

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com