Salin Artikel

Khofifah Minta Tak Ada Kekerasan dan Perundungan Siswa Baru Saat MPLS

"MPLS dilakukan dengan aman, nyaman, dan menyenangkan. Jangan ada apa pun bentuk kekerasan dan perundungan," kata Khofifah saat membuka MPLS serentak di SMKN 5 Surabaya, Senin (18/7/2023).

Lewat MPLS yang menyenangkan menurut Khofifah, siswa akan menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman dan nyaman sebagai taman belajar, sehingga, para siswa bisa menimba ilmu dan membentuk karakter dengan baik dan menyenangkan.

"Saya ingin siswa junior menghormati seniornya dan guru-gurunya, serta siswa senior menyayangi juniornya, semua hidup penuh kasih sayang, anti kekerasan dan perundungan," terangnya.

Dia juga berpesan agar para tidak mendekati narkoba.

Untuk bisa meraih kesuksesan, para siswa menurut dia harus sehat fisik dan sehat rohani serta memiliki ilmu pengetahuan luas.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai mengatakan sebagai sarana kontrol pelaksanaan MPLS, setiap sekolah diharuskan melaporkan kegiatan MPLS setiap harinya kepada cabang dinas di setiap daerah.

"Apa pun hasilnya, sekolah harus mengupdate setiap hari, melaporkan melalui cabang dinas di tiap kabupaten/kota. Bila ada pelanggaran (terjadi kekerasan dan perundungan) akan kita tindak sekolahnya," tegas Aries.

MPLS serentak seluruh Jatim diikuti 3.395 sekolah. Rinciannya, 710 SMA/SMK Negeri dan 2.498 SMA/SMK Swasta. Kemudian diikuti juga oleh 187 SLB Negeri dan Swasta.

Dalam acara MPLS serentak yang memecahkan rekor MURI karena diikuti oleh sekolah terbanyak tersebut, juga dilalukan ikrar siswa antikekerasan dan perundungan.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/17/191537678/khofifah-minta-tak-ada-kekerasan-dan-perundungan-siswa-baru-saat-mpls

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke