Salin Artikel

SDN Jalen Ponorogo Tak Dapat Siswa Baru meski Sudah Menyediakan Bonus

PONOROGO, KOMPAS.com - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jalen yang ada di Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, tidak mendapat siswa baru. Tak ada siswa baru yang mendaftar di sekolah tersebut untuk tahun ajaran 2023-2024. 

Meskipun, sekolah tersebut berjanji akan memberikan bonus uang transportasi per bulan dan uang tabungan Rp 100.000 untuk siswa.

Kepala SDN Jalen, Dedy Adi Nugroho membenarkan tidak adanya siswa baru yang mendaftar di SDN Jalen. Padahal, untuk tahun ajaran 2023-2024, SDN Jalen-Balong mendapatkan kuota penerimaan siswa baru sebanyak 28 anak.

“Kemarin sebenarnya mendapatkan dua siswa yang mendaftar. Tetapi karena maunya ada lima orang akhirnya saya suruh mencari (sekolah) yang lain. Sebenarnya kuota penerimaan siswa ada 28 anak,” kata Dedy saat dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya, Senin (17/7/2023).

Menurut Dedy, pihak sekolah sebenarnya sudah mendatangi orangtua calon siswa baru agar mau sekolah di SDN Jalen. Tak sekedar mendatangi, sekolah juga sudah memberitahukan akan memberikan seragam gratis, uang tabungan sebesar Rp 100.000 dan uang transportasi.

“Selain seragam kami berikan uang tabungan Rp 100.000 bila ada pendampingan untuk pembelian buku LKS. Dan, juga uang transportasi Rp 150.000 per bulan yang diambilkan dari uang pribadi para guru,” jelas Dedy.

Dedy mengaku, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah siswa baru yang mendaftar di sekolahnya terus menurun. Hal itu terjadi lantaran kalah bersaing dengan lembaga pendidikan lain seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan pondok pesantren.

“Banyak juga yang ke pondok pesantren,” tutur Dedy.

Dedy mengatakan, pada tahun ajaran lalu, SDN Jalen hanya mendapat satu siswa baru. Untuk total siswa yang saat ini belajar di sekolah sebanyak 24 orang dengan perincian, kelas satu kosong, kelas 2 terdapat satu siswa, kelas tiga sebanyak tiga siswa, kelas empat sebanyak lima siswa, kelas lima terdapat lima siswa dan kelas enam terdapat 10 siswa.

Ia menambahkan, SDN Jalen tetap menerima murid baru kendati sudah mulai masuk sekolah. Penerimaan akan dilakukan secara offline.

“Kami berharap ada empat atau lima anak yang mendaftar bergabung ke sekolah kami. Nanti kami bisa memberikan bantuan transportasi yang uang diambil dari uang pribadi guru,” kata Dedy.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/17/174540478/sdn-jalen-ponorogo-tak-dapat-siswa-baru-meski-sudah-menyediakan-bonus

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com