Salin Artikel

Menteri Sandiaga Kunjungi 2 Pesantren di Jombang, Dorong Santri Buka Usaha Industri Halal

Dalam kunjungannya ke pesantren-pesantren tersebut, Sandiaga menyempatkan diri menyapa para santri, serta mendorong santri untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut Sandiaga, selain belajar ilmu agama, santri juga perlu memperkuat kemampuan diri untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga bisa membuka peluang lapangan usaha yang lebih luas.

“Bukan hanya kekuatan iman dan taqwa, tetapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi. Kekuatan Imtaq dan Imtek bisa membuka lapangan usaha yang luas di Indonesia,” ujar dia di Pesantren Manbaul Ma’arif, Denanyar, Jombang, Sabtu.

“Terutama di industri-industri halal, pariwisata halal dan juga ekonomi digital kreatif yang bernapaskan islami,” lanjut Sandiaga.

Dia menjelaskan, dorongan terhadap santri agar terus meningkatkan kemampuan ilmu agama, pengetahuan dan teknologi menjadi bagian dari upaya pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk memperluas lapangan usaha di Indonesia.

Untuk mendorong kontribusi santri dalam pembukaan lapangan usaha, Kemenparekraf menggelar pelatihan untuk santri di pesantren-pesantren di Indonesia, melalui program Pelatihan Santri Digitalpreneur Indonesia 2023.

Kegiatan Sandiaga di Jombang, diawali dengan berkunjung ke Pesantren Manbaul Ma’arif, Denanyar. Di Pesantren tersebut, Sandiaga melakukan ziarah ke makam KH. Bisri Syansuri, salah satu kiai pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Usai berziarah, Sandiaga mengikuti shalat ashar berjamaah di Masjid Jami di dalam kompleks pesantren.

Setelah itu, Sandiaga menyapa ratusan santri, serta menyampaikan berbagai hal tentang pentingnya santri menguasai kemampuan ilmu agama, pengetahuan dan teknologi.

Setelah dari Pesantren Manbaul Ma’arif Denanyar, Sandiaga mengunjungi Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, diawali dengan menziarahi makam pendiri NU, KH. Abdul Wahab Chasbullah.

Setelah berziarah, Sandiaga bertemu dengan pengasuh dan menggelar pertemuan tertutup di Ndalem Kasepuhan, hingga datang waktu shalat maghrib.

Usai mengikuti shalat maghrib berjamaah, Sandiaga menyapa ratusan santri yang hadir di masjid, serta menyampaikan pentingnya peran santri dalam pembangunan.

Dia juga mengingatkan agar santri terkait pentingnya menguasai kemampuan ilmu agama, pengetahuan dan teknologi.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/16/072704078/menteri-sandiaga-kunjungi-2-pesantren-di-jombang-dorong-santri-buka-usaha

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com