Salin Artikel

Reaktivasi 3 Stasiun di Wilayah 8 Surabaya Sumbang 5.000 Penumpang dalam Sebulan

BLITAR, KOMPAS.com – Pengaktifan kembali atau reaktivasi tiga stasiun kereta api yang ada di wilayah operasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Wilayah 8 Surabaya sejak 1 Juni lalu menyumbang penambahan penumpang sekitar 5.000 orang dalam sebulan.

External Relations & Corporate Image Care Manager KCI Leza Arlan mengatakan, seiring dengan pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2023 yang berlaku sejak 1 Juni, pihaknya mereaktivasi tiga stasiun kecil yang masing-masing terletak di Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Malang.

“Tentu didahului dengan riset potensi penumpang, kami sejak 1 Juni mereaktivasi tiga stasiun kecil, yaitu Stasiun Ngujang, Stasiun Purwoasri, dan Stasiun Pakisaji,” ujar Leza melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Jumat (14/7/2023).

Stasiun Ngujang terletak di Desa Ngujang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Stasiun Purwoasri terletak di Desa Purwoasri, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri. Sedangkan Stasiun Pakisaji terletak di Desa Jatirejo, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

“Ketiga stasiun itu selama bulan Juni tercatat menyumbang penumpang kereta commuter line sebanyak sekitar 5.000 orang,” tambahnya.

Kata Leza, Stasiun Ngujang tercatat digunakan oleh lebih dari 1.500 penumpang commuter line untuk keberangkatan, Stasiun Purwoasri dengan lebih dari 1.800 penumpang, dan Stasiun Pakisaji dengan lebih dari 1.500 penumpang berangkat.

Tiga stasiun tersebut, ujarnya, merupakan stasiun yang berada di rute yang dilewati dua commuter line, yakni commuter line Dhoho dengan relasi Blitar-Surabaya melewati jalur barat atau Kertosono dan commuter line Penataran dengan relasi Blitar-Surabaya melewati jalur timur atau Malang.

Reaktivasi ketiga stasiun itu merupakan bagian dari upaya mengembangkan jalur commuter line relasi Blitar-Surabaya yang dinilai menunjukkan pertumbuhan penumpang yang cukup bagus.

“Di Wilayah 8 Surabaya penumpang terus tumbuh terutama jalur yang dilewati commuter line Dhoho dan Penataran. Tapi secara keseluruhan rata-rata 38.000 penumpang per hari bahkan lebih dari 40.000 penumpang pada hari-hari tertentu,” ujarnya.

Dampak double track Kertosono-Surabaya

Pertumbuhan jumlah penumpang, kata Leza, akan meningkat signifikan di rute yang dilewati commuter line Dhoho relasi Blitar-Surabaya yang melewati jalur barat.

Hal itu akan terjadi ketika rel kereta api double track antara Stasiun Kertosono dan stasiun di Surabaya sudah tersambung.

“Kalau nanti double track sudah tersambung dari Kertosono, pasti frekuensi perjalan akan ditingkatkan lagi. Jumlah penumpang diharapkan akan meningkat juga,” jelasnya.

Mulai 1 Juni lalu, commuter line Dhoho telah ditambah frekuensi perjalanannya dari empat perjalanan pulang pergi (PP) menjadi 5 PP.

Menurut Leza, ketika rel kereta api double track Kertosono-Surabaya sudah tersambung, besar kemungkinan frekuensi perjalanan commuter line Dhoho akan ditambah lagi.

61 stasiun aktif

Leza menambahkan, melalui reaktivasi itu stasiun tersebut, saat ini commuter line Wilayah 8 Surabaya melayani keberangkatan dan kedatagan penumpang di 61 stasiun yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur.

“Sebenarnya total stasiun ada 69. Jadi saat ini masih ada delapan stasiun kecil di Wilayah 8 Surabaya dengan status tidak aktif,” terangnya.

Menurut Leza, tidak menutup kemungkinan delapan stasiun dengan status tidak aktif itu kelak akan direaktivasi seiring dengan upaya pengembangan commuter line.

“Misi kita adalah bagaimana lebih banyak lagi masyarakat menggunakan transportasi publik dalam hal ini commuter line,” ujarnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/14/181055878/reaktivasi-3-stasiun-di-wilayah-8-surabaya-sumbang-5000-penumpang-dalam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke