Salin Artikel

51 Desa di Sumenep Terancam Kekeringan, Pemkab Upayakan Distribusi Air

SUMENEP, KOMPAS.com - Sebanyak 51 desa di 18 kecamatan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terancam mengalami kekeringan. Sejumlah desa tersebut bahkan sudah meminta pengiriman air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep.

"Tentu kami segera memproses permintaan dropping air bersih itu. Ini tinggal menunggu turunnya dana dari pos bantuan tak terduga,” kata Kepala BPBD Kabupaten Sumenep Wahyu Kurniawan Pribadi saat dihubungi, Kamis (13/7/2023).

Wahyu menjelaskan, status siaga darurat bencana kekeringan di Sumenep berdasarkan SK Bupati nomor 188/189/KEP/435.013/2023 yang berlaku selama 183 hari, terhitung mulai 1 Juni hingga 31 November 2023.

Sejumlah desa itu berada di Kecamatan Giligenting 1 desa, Kecamatan Gayam 4 desa, Nonggunong 3 desa, dan Raas 1 desa, Arjasa 4 desa, Kangayan 5 desa, Sapeken 1 desa, dan Masalembu 1 desa.

Selain itu, ada di Kecamatan Pasongsongan 4 desa, Ambunten 2 desa, Talango 4 desa, dan Saronggi 2 desa, Kecamatan Rubaru 4 desa, Batuputih 10 desa, Ganding 1 desa, Bluto 1 desa, Pragaan 1 desa, dan Batang-Batang 2 desa.

"Dari total 51 desa ada 9 desa yang kering kritis dan sisanya kering langka," kata Wahyu.

Menurutnya, kering kritis itu sama sekali tidak ada air. Sedangkan kalau kering langka masih ada sumber air, tetapi lokasinya jauh dan tidak mencukupi kebutuhan.

"Kita akan terus berupaya yang terbaik. Terkait dengan status siaga darurat itu bisa diperpanjang atau diperpendek sesuai kondisi di lapangan," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/13/203747778/51-desa-di-sumenep-terancam-kekeringan-pemkab-upayakan-distribusi-air

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke