Salin Artikel

Terungkap, Air Sungai di Pamekasan Jadi Merah karena Terkontaminasi Pewarna Batik

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan mengungkap penyebab berubahnya warna air sungai menjadi merah pekat di sepanjang sungai Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Polisi menemukan adanya pewarna batik yang sengaja dibuang ke sungai.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Pamekasan Iptu Sri Sugiharto menjelaskan, polisi menemukan plastik bungkus pewarna batik serbuk jenis remasol di pinggir sungai di Dusun Banyumas, Desa Klampar. Pewarna tersebut dibuang ke sungai karena sudah kedaluwarsa.

"Ada karyawan perusahaan batik di Desa Klampar yang membuang pewarna batik kedaluwarsa ke sungai. Beratnya mencapai 15 kilogram," kata Sri Sugiharto saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Kamis (13/7/2023).

Sri menambahkan, saat ini polisi belum bisa menentukan apakah ada unsur pidana atas perbuatan tersebut. Pasalnya, polisi masih belum menerima hasil uji laboratorium kandungan air sungai yang terkontaminasi pewarna batik.

"Hasil pengamatan sementara, tidak ada efek apa pun terhadap ekosistem sungai karena adanya perubahan warna air sungai. Seperti adanya ikan yang mati," imbuh Sri.

Mantan Kapolsek Palengaan ini mengungkapkan, hari ini penyidik akan melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah kasus ini akan dilanjutkan ke penyidikan atau tidak.

Sebelumnya diberitakan, air sungai di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, berubah warnanya menjadi merah pekat. Hal itu terjadi sejak Minggu (9/7/2023). Keesokan harinya, air berwarna merah tersebut menyebar ke sejumlah sungai hingga ke anak-anak sungai di Kecamatan Kota Pamekasan.

Air di sungai tersebut biasanya digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti menyiram tanaman tembakau, mencuci pakaian, mandi, dan memandikan hewan ternak.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/13/144725678/terungkap-air-sungai-di-pamekasan-jadi-merah-karena-terkontaminasi-pewarna

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke