Salin Artikel

Wanita di Malang Diduga Lakukan Penipuan Modus Investasi Pompa ASI, Kerugian Miliaran Rupiah

Korbannya diperkirakan sekitar 100 orang dengan kerugian mencapai belasan miliar rupiah.

Pengakuan salah satu 'investor'

Salah satu korban, Martha Retsa Febriantina (28) mengaku, hingga saat ini uang Rp 77 juta miliknya belum dikembalikan oleh VA. Padahal, wanita tersebut sudah menjadi investor VA sejak April 2022.

Martha mengaku telah mengenal VA cukup lama, bahkan dia pernah bekerja bersama dengan VA di suatu perusahaan sejak 2018 sampai 2020.

"Hanya saya tidak kenal akrab gitu. Sekadar kalau ketemu ya menyapa," kata Martha saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (11/7/2023).

Sepengetahuan Martha, VA memiliki usaha sewa dan jual beli pompa ASI pada tahun 2021. Usaha VA dimulai sejak keluar dari pekerjaan awalnya.

"Kalau tidak salah, dia buka usaha kecil-kecilan di rumahnya, jualan online. Terus tidak lama buka cabang di Gondanglegi, Dampit, Tebo (sistem konsinyasi)," katanya.

Martha kemudian ditawari VA untuk memberi dana talangan dalam usaha pompa ASI. Dia cukup berhati-hati mengikuti tawaran VA. Kemudian, pada April 2022, dirinya mencoba untuk berinvestasi pada usaha sewa dan jual beli pompa ASI tersebut.

Lama-lama tak dibayar

Selama beberapa bulan, pengembalian modal dan pembayaran keuntungan yang diterimanya tidak pernah terlambat.

"Awalnya saya coba hanya tidak besar, sekitar Rp 1 juta, terus Rp 1,5 juta dan saat itu selain modal kembali, juga ada keuntungan diberikan dari dia," katanya.

Namun, berjalannya waktu sejak Maret 2023, pencairan dana modal dan insentif tak kunjung dibayar. Martha sudah merasa curiga menjadi korban penipuan sejak saat itu.

"Kemudian mulai Maret 2023 itu untuk pengembalian modal dan pembayaran keuntungan terjadi macet. Di sini saya mulai curiga," katanya.

VA sempat membuat alasan kepada para investor dan meyakinkan mereka jika pembayaran uang akan dilakukan secara bertahap.

"Saat bertemu sempat bilang akan ada pembayaran tahap 1, 2 dan 3 sesuai urgensi masing-masing. Misal ada yang sakit, mau menikah, atau lainnya," katanya.

Namun, dalam realisasinya, pencairan dilakukan pada tahap 1 saja, dan hanya kepada beberapa peserta. Sedangkan investor pada bisnis pompa ASI milik VA itu mencapai sekitar 100 orang.

Kelakuan VA itu justru membuat para investor tidak percaya lagi dan memilih mundur serta mencoba memberikan kesempatan kepadanya.

"Tapi berjalannya waktu tahap 1 dibayar cuman kepada beberapa peserta. Itu kalau tidak salah pada bulan Mei 2023 lalu. Kemudian janjinya pencairan tahap 2 di bulan Juni 2023, tapi sampai saat ini tidak ada kabar dan kejelasan," katanya.

Menghilang

Dia mengatakan, VA kemudian tiba-tiba menghilang dan sulit dihubungi oleh para investor.

Para korban sudah mencoba menghubungi VA berkali-kali, tetapi tidak ada respons.

Ia juga menyampaikan, sejauh ini sudah ada korban lain yang melaporkan VA ke kepolisian. Martha sendiri berencana untuk melakukan hal yang sama.

Hal itu lantaran VA dianggap tidak memiliki itikad baik untuk bertanggung jawab mengembalikan uang yang telah dibawanya.

"Menghubungi berkali-kali, tidak ada respons, saya kirim pesan juga tidak dibalas," katanya.

Dia berharap, VA dapat bertanggung jawab dan mengembalikan uang para investor. Informasi dan unggahan mengenai asus penipuan yang dilakukan VA juga viral di media sosial.

"Saya sebenarnya juga masih menunggu itikad baiknya. Kami juga posting di medsos karena sudah tidak tahan lagi, dihubungi juga susah," katanya.

Investor lain, FS (31) pertama kali mengenal VA pada tahun 2022. Saat itu, VA merupakan SPG di salah satu toko perlengkapan bayi di Kota Malang. Ia berkenalan, dan saling menyimpan nomor kontak.

Tidak lama setelah itu, VA membuat unggahan membutuhkan dana cepat untuk membeli produk pompa ASI.

"Kemudian saya tanya, katanya bisa balik modal cepat hanya dua hari, dengan bunga 15 persen," katanya.

Kemudian, FS menginvestasikan uangnya senilai Rp 5 juta dan awalnya transaksi berjalan sesuai janji VA. Namun, VA selalu membujuk FS agar uangnya tidak diambil sepenuhnya.

"Tetapi sepertinya uangnya itu disimpan lagi, biar bisa diputar dan keuntungannya lebih banyak. Saya juga tidak tahu, berapa investornya. Jadi kami percaya saja, dengan tawaran itu," katanya.

Selang beberapa bulan, proses penerimaan keuntungan semakin melambat. Dari yang hanya hitungan hari, jadi mingguan. Sampai pada akhirnya, proses kemacetan berbulan-bulan.

Kemudian, para investor sempat menanyakan janji yang akan dibayarkan sebesar 1,4 persen dari total yang diinvestasikan.

"Ternyata, sampai turun hingga 1 persen, saya juga tidak menerima pengembalian apapun dari VA. Kemacetan ini terjadi sejak Maret 2023, hingga sekarang. Padahal janjinya hanya tiga bulan, setelah lewat justru menghilang," katanya.

Apabila ditotal, dana milik FS yang dikantongi VA mencapai Rp 250 juta. Jika ditambah bagi hasil yang dijanjikan maka nilainya bisa mencapai Rp 425 juta.

FS dan beberapa investor lain juga sudah menghubungi dan datang ke rumah VA dengan menanyakan ke suaminya. Namun, upaya itu tidak ada hasil.

"Kalau total (uang) keseluruhan korban bisa di kisaran angka Rp 15 hingga 20 miliar," katanya.

Investor juga telah membuat pengaduan ke pihak polisi yakni di Polsekta Kedungkandang sejak April 2023 lalu. Kemudian, pada Juni lalu, investor mengadu ke Polresta Malang Kota.

"Rencananya Juli ini, kami (investor) melakukan hal serupa di Polda Jatim," katanya.

Penjelasan polisi

Kapolsekta Kedungkandang Kompol Agus Siswo Hariyadi mengatakan, pihaknya telah menerima aduan dugaan penipuan berkedok investasi mesin pompa asi tersebut dengan terduga pelaku VA.

Saat ini, pihak polisi masih melakukan penyelidikan.

"Masih kami lakukan lidik soal aduan tersebut, kami juga sempat ke rumah terlapor (VA), tapi belum bertemu dengan yang bersangkutan," ujar Agus pada Selasa (11/7/2023).

Polisi juga telah dua kali memanggil VA untuk dimintai keterangan.

"Apabila memang tidak hadir lagi, kami akan melakukan langkah selanjutnya. Bisa menaikkan status perkara, atau menjemput yang bersangkutan," katanya.

Agus juga menyampaikan, jika petugas berhasil menemukan VA maka rencananya akan dilakukan mediasi terlebih dahulu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Akan kami mediasi terlebih dahulu," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/11/193024278/wanita-di-malang-diduga-lakukan-penipuan-modus-investasi-pompa-asi-kerugian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke