Salin Artikel

Kasus Mayat Dalam Karung di Kediri, Keluarga Ungkap Gelagat Mencurigakan Ayah Korban

Jasad DLK ditemukan dalam karung di arel persawahan di pinggir jalan raya di Desa Bulu Pasar, Kecamatan Pagu, Kediri pada Sabtu (8/7/2023).

Sementara sang ayah, S menghilang. Bahkan sebelum mayat DLK ditemukan warga.

DLK adalah anak tunggal Sulastri (47) dan S (48). Menurut Sulastri, ia terakhir kali bertemu sang putri pada Rabu (5/7/2023) siang.

Saat itu DLK pulang istirahat dari tempat kerjanya. Di hari yang sama, Sulastri ditemani suaminya takziyah ke rumah kerabat di Blitar.

Sulastri menginap satu malam dan suaminya, S pulang ke Kediri. Keesokan harinya, Sulastri pulang ke Kediri setelah dijemput sang suami.

Namun saat kembali ke Kediri, DLK sudah tidak ada di rumah.

Kepada Sulatri, S mengatakan anak mereka mendapatkan pekerjaan baru di Lamongan. Bahkan S sempat pamit untuk mengantar baju ganti untuk DLK.

Sulastri mengaku ragu dengan pengakuan suaminya. Apalagi DLK tak pernah bercerita rencana bekerja ke Lamongan. Setelah itu sang suami pergi dengan alasan mengantar baju DLK dan hingga saat ini tak diketahui keberadaannya.

Belakangan Sulastri mendapatkan kabar jika putrinya ditemukan meninggal terbungkus karung di Desa Bulupasar.

Hilangnya sang suami membuat Sulastri curiga S terlibat atas kematian anaknya sendiri. Sulastri  pun berharap aparat kepolisian segera menangkap pelaku yang telah membunuh putrinya.

"Anak saya baik dan sudah bekerja," ungkapnya.

Suara jeritan dari rumah korban

Sementara itu Baharuddin (442), paman korban yang tinggal di sebelah rumah korban mengaku sempat mendengar suara jeritan dari rumah S pada Rabu (5/7/2023) malam.

Namun karena akan pengajian, ia tak begitu memperhatikan. Selain itu ia mengira di rumah tersebut juga ada ibu korban.

Baharuddin juga sempat bertemu S yang hendak naik motor dengan membawa bungkusan tas kecil.

Sementara itu kakek korban, Maryono mengatakan memantinya pergi membawa motor sewan yang bisa dipakai cucunya bekerja sejak Kamis (6/7/2023).

Selain itu ia mengatakan S juga membawa ponsel milik korban.

"Cucu saya dianiaya di dalam kamar. Saat saya pulang pengajian kamarnya masih gelap, sepeda motor dan helm juga tidak ada," jelasnya.

Diungkapkan Maryono, menantunya memang sering mengancam cucunya saat meminta diberi uang.

"Cucu saya sering cerita diancam ayahnya," ujarnya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor ( Polres) Kediri Ajun Komisaris Polisi (AKP) Rizkika Putra Atmada membenarkan kejadian tersebtut.

Dia menegaskan kondisi jenazah korban di dalam karung warna putih tersebut masih utuh atau tidak termutilasi. Posisinya meringkuk dengan kondisi tangan dan kaki terikat.

Saat ini petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan kasus pembunuhan mayat dalam karung.

Termasuk melacak jejak pelaku yang diduga telah kabur keluar kota.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: M Agus Fauzul Hakim | Editor : Andi Hartik), Surya.co.id

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/11/145400878/kasus-mayat-dalam-karung-di-kediri-keluarga-ungkap-gelagat-mencurigakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke