Salin Artikel

Tradisi Suroan Para Pesilat di Madiun, 1.500 Personel Polri-TNI Disiapkan

MADIUN, KOMPAS.com - Sebanyak 1.500 personel gabungan Polri dan TNI disiapkan untuk mengamankan jalannya perhelatan tradisi suroan pesilat pada pergantian tahun Hijriah yang akan berlangsung di Kota Madiun, Jawa Timur.

Tradisi suroan di Kota Madiun menjadi kegiatan tahunan yang digelar beberapa perguruan pencak silat yang pusatnya berada di Kota Pecel.

Tradisi itu biasanya dihadiri ribuan pesilat dari berbagai daerah untuk berziarah ke pendiri dan sesepuh perguruan pencak silat. Namun, usai perhelatan tradisi itu, acapkali terjadi gesekan antar-pesilat beda perguruan.

Kapolres Madiun Kota AKBP Agus Dwi Suryanto menyatakan, 1.500 personel gabungan Polri dan TNI itu akan diterjunkan mulai Minggu (16/7/2023). Ribuan aparat keamanan itu akan berjaga di pos-pos keamanan yang sudah ditentukan.

“Total aparat yang diterjunkan sebanyak 1.500 orang. Untuk penjagaan persiapan gelar pasukan dilakukan pada Minggu (16/7/2023). Setelah itu pasukan didistribusikan ke pos yang sudah ditentukan dan kemudian didistribusikan pos yang sudah ditentukan di wilayah Kota Madiun,” kata Agus, Senin (10/7/2023).

Agus mengatakan, untuk meminimalisasi kedatangan pesilat dari luar Kota Madiun, polisi akan melakukan penyekatan di berbagai titik. Dengan demikian, tradisi suroan di Kota Madiun diharapkan dapat berjalan lancar dan aman.

“Kita sudah lakukan langkah persiapan. Kegiatan pengamanan berupa penyekatan. Kita juga dibantu dari unsur terkait dari TNI termasuk bersama-sama Korwil V untuk melaksanakan kegiatan yang serupa di masing-masing wilayah,” tandas Agus.

Agus menegaskan, apabila ditemukan tindakan pelanggaran, tim pengamanan akan melakukan penindakan.

“Apabila ada gangguan keamanan kita sangat tegas untuk upaya pencegahan hingga penindakan. Agar kegiatan itu berjalan lancar dan tertib,” jelas Agus.

“Semua event itu harus aman. Persiapan Polres sudah cukup bagus. Semisal banyak orang nonton di stadion sebanyak 10.000 dan 15.000 kan harus aman. Maka (tradisi suroan) tidak boleh tidak aman,” kata Maidi.

Ia mengatakan, polisi sudah mendesain zona untuk pelaksaan tradisi suroan. Zonasi itu dilakukan lantaran kapasitas lapangan yang tersedia terbatas.

“Ini adalah peringatan suroan. Maka karena yang mau masuk banyak maka sudah didesain zona. Dan sudah disiapkan Polres. Artinya kapasitas lapangan terbatas maka harus sesuai kapasitas. Kalau itu melebihi maka tidak nyaman,” kata Maidi.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/11/112958378/tradisi-suroan-para-pesilat-di-madiun-1500-personel-polri-tni-disiapkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke