Salin Artikel

Fakta-fakta Temuan Mayat Perempuan Dalam Karung di Kediri, Diduga Masih Hidup Saat Dibuang

KOMPAS.com - DL (20), seorang perempuan di Kabupaten Kediri, Jawa Timur ditemukan tewas di areal persawahan pinggir jalan raya Desa Bulu Pasar, Kecamatan Pagu pada Sabtu (8/7/2023).

Korban ditemukan dalam kondisi terbungkus karung plastik berwarna putih oleh S (39) pemilik sawah yang tengah mencari rumput sekitar pukul 08.00 WIB.

Awalnya, S mengira karung tersebut berisi batok kelapa. Namun, dia penasaran lantaran mencium bau busuk di sekitar lokasi kejadian.

Lantas, dia merobek karung tersebut dan kaget saat melihat kaki manusia di dalamnya.

Dua hari sebelum ditemukan S, H, seorang warga lainnya, menemukan karung itu di dalam saluran irigasi.

H yang tak menyadari karung itu berisi mayat, lalu memindahkannya ke pematang sawah karena mengganggu aliran air.

Berikut fakta-fakta terkait penemuan mayat yang diduga korban pembunuhan tersebut:

1. Kondisi tangan dan kaki terikat

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor ( Polres) Kediri Ajun Komisaris Polisi (AKP) Rizkika Putra Atmada mengatakan, korban merupakan seorang perempuan asal Desa Bangle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

"Berinisial DL (20), warga Desa Bangle, Kecamatan Ngadiluwih," kata dia, Sabtu (8/7/2023).

Dia menegaskan kondisi jenazah korban di dalam karung warna putih tersebut masih utuh atau tidak termutilasi.

Posisinya meringkuk dengan kondisi tangan dan kaki terikat.

"Kondisinya terikat. Bukan mutilasi," lanjut dia.

2. Luka di bagian kepala

Dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian, juga ditemukan luka di bagian kepala korban. Polisi menduga korban masih hidup saat dibuang.

Rizkika menjelaskan, luka di kepala tersebut terjadi karena benturan namun hal itu tidak menjadi penyebab utama kematiannya.

"Hasil resume sementara bahwa korban mengalami luka di bagian kepala akibat benturan, tetapi tidak menyebabkan kematian," ujar dia, Senin (10/7/2023).

Selain itu, pemeriksaan toxicology juga dilakukan di laboratorium Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk mencari kemungkinan adanya racun pada tubuh korban.

3. Penyebab kematian gagal napas

Selanjutnya, polisi mengungkap faktor utama penyebab kematian korban adalah terjadinya gagal napas akibat masuknya air ke dalam paru-paru.

"Penyebab kematian korban akibat lemas karena adanya aliran air yang masuk ke bagian paru-paru," lanjut dia.

Polisi juga masih melakukaan pendalaman terkait adanya dugaan pemerkosaan terhadap korban.

Hingga kini, kata Rizkika, penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap pelaku pembunuhannya maupun motif yang mendasarinya.

4. Kerap dimarahi sang ayah

Pihak keluarga korban berharap kasus dugaan pembunuhan itu segera terungkap.

Suprianto, paman korban mengatakan, keluarga menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada kepolisian dan berharap segera terungkap pelakunya.

"Harapannya cepat ketemu (terungkap pelakunya). Terus kalau ketemu agar dihukum setimpal sesuai hukum yang berlaku," ujar dia, Senin (10/7/2023).

Pihaknya tidak menampik bahwa keluarga mencurigai SP, yang merupakan ayah kandung korban, sebagai pelaku pembunuhan itu.

Dugaan itu karena SP merupakan orang terakhir yang membawa pergi korban.

"Kemungkinan ya bapaknya, karena yang membawa pergi adalah bapaknya," lanjutnya.

Dugaan itu juga dihubungkan dengan perangai keseharian SP yang kerap memarahi korban.

Bahkan, SP yang jarang pulang ke rumah itu juga kerap meminta uang.

Apalagi, hingga saat ini, dalam situasi berdukacita, SP tidak pernah pulang sehingga tidak diketahui lagi keberadaannya.

"(Bapaknya) Belum ditemukan." pungkas dia.

5. Dijemput sang ayah

Kepala Desa Bangle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur Winarno mengungkapkan, warga sempat melihat korban di rumahnya pada Rabu (4/7/2023) malam.

Saat itu korban diduga dijemput oleh ayahnya, SP menggunakan motor.

Setelah itu, korban menghilang dan akhirnya ditemukan di dalam karung di Desa Pagu pada Sabtu (8/7/2023).

Usai penemuan mayatnya, kata dia, semua anggota keluarga korban telah dimintai keterangan polisi kecuali SP.

"(SP) belum ketemu, masih dicari," lanjut dia.

Namun Winarno berharap masyarakat menahan diri untuk tidak berspekulasi dan mempercayakan kasus tersebut ke polisi.

6. Sosok korban

Dia mengatakan, semasa hidupnya, DL dikenal sebagai sosok yang baik dan mandiri.

"Meski baru lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA), DL sudah hidup mandiri dengan bekerja sebagai penjaga konter ponsel di desa tetangga," kata dia, Minggu (10/7/2023).

Winarno mengatakan, jenazah korban dimakamkan di pemakaman desa setempat.

"Setelah otopsi tadi malam itu langsung dibawa pulang, lalu dimakamkan," ungkap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim | Editor Khairina, Pythag Kurniati, Krisiandi, Andi Hartik)

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/11/094332078/fakta-fakta-temuan-mayat-perempuan-dalam-karung-di-kediri-diduga-masih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke