Salin Artikel

2 Mahasiswa Asing UB Terseret Ombak di Malang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kepala Pengelola Informasi dan Kehumasan FK Universitas Brawijaya Holipah mengatakan, total ada 29 mahasiswa yang melakukan kegiatan di Pantai Panjang.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 17 mahasiswa merupakan warga negara asing yang sedang mengikuti program pertukaran pelajar.

Sedangkan, 12 mahasiswa lainnya berasal dari FK UB. Dalam program pertukaran pelajar asing yang rutin dilakukan itu, terdapat kegiatan sosial mengenalkan budaya Indonesia dan destinasi wisata.

Kegiatan itu juga sudah atas seizin dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FK UB.

Program pertukaran pelajar rencananya akan berlangsung sekitar tiga minggu dari tanggal 3 - 28 Juli 2023.

"Kegiatan seperti halnya melakukan kegiatan penelitian di laboratorium atau melakukan observasi di rumah sakit, dalam kegiatan tersebut ada program sosial yaitu mengenalkan budaya Indonesia dan beberapa tempat di Malang, salah satunya kegiatan itu," kata Holipah pada Sabtu (8/7/2023).

Dalam program pertukaran pelajar tersebut, ada jadwal kegiatan di luar kampus saat hari libur.

"Untuk hari libur memang mereka memprogram untuk kegiatan-kegiatan di luar kampus dan rumah sakit, misalnya ke Bromo, ke pantai, ini suatu kegiatan yang rutin dilakukan dengan bekerja sama agen yang sama, sehingga kami tidak ragu lagi dengan kemampuan agen tersebut," katanya.

"Termasuk kemampuan mendampingi adik-adik di pantai, adik-adik juga sudah memastikan bagaimana terkait keselamatannya, dari pihak agen menyampaikan aman," tambahnya.

Kegiatan di Pantai Panjang dilakukan sejak Jumat (7/7/2023). Para mahasiswa berangkat sekitar pukul 14.00 WIB dan bermalam di sana.

"Rencananya hari ini (8/7/2023) pulang jika tidak ada masalah, hanya sehari, karena Senin sudah harus beraktivitas lagi di rumah sakit dan kampus," katanya.

Pihak FK UB menganggap bahwa kejadian tersebut merupakan musibah yang tidak bisa dihindarkan. Selain dua mahasiswa asing, terdapat tiga guide dari agen travel yang juga terseret ombak.

"Ini juga musibah, tidak bisa dihindarkan, kami mohon doa dari segala pihak agar evakuasi dan pencarian ini bisa dilakukan dan ditemukan semua korban, tinggal dua mahasiswa dan tiga guide dari agen tersebut, semoga ditemukan dalam kondisi sehat dan selamat," katanya.

Untuk identitas mahasiswa asing yang masih belum ditemukan yakni Jana Olivia Soland (24) asal Swiss dan Ana Brieva Ramirez (23) asal Spanyol. Pihak FK UB terus melakukan koordinasi dengan kedutaan terkait.

"Dari International Office UB sudah menelepon masing-masing kedutaan dari warga negara tersebut, kami juga segera mengirimkan Official Letter ke masing-masing kedutaan," katanya.

"Sebagian masih di sana, sebagian sedang dievakuasi untuk kembali, kami berkoordinasi memulangkan mahasiswa yang lain," katanya.

Pihak FK UB juga sudah berupaya menurunkan Tim Emergency Disaster ke sekitar lokasi kejadian. Hingga saat ini, proses pencarian masih terkendala cuaca yang kurang baik dan ombak sedang tinggi.

"Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan sudah langsung turun di lokasi, informasi terakhir cuaca kurang baik dan ombak sedang tinggi agak kesulitan untuk dilakukan pencarian di air," katanya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak lima orang wisatawan diduga terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu (8/7/2023), pagi. Dari kelima orang itu, dua di antaranya adalah mahasiswa asing (WNA).

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/09/093508878/2-mahasiswa-asing-ub-terseret-ombak-di-malang-ini-penjelasan-pihak-kampus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke