Salin Artikel

Jumlah Pengungsi Korban Banjir di Balai Desa Jarit Lumajang Membludak

Kepala Desa Jarit Novita Supristiwati mengatakan, jumlah warga yang mengungsi di kantor desanya mengalami peningkatan signifikan sejak pagi hari.

Menurutnya, Jumat (7/7/2023) malam, jumlah pengungsi masih berjumlah 82 jiwa. Namun, Sabtu (8/7/2023) malam, jumlahnya meningkat jadi 293 jiwa.

"Jumlah pengungsi di Balai Desa Jarit saat ini berjumlah 293 jiwa dari 89 kepala keluarga," kata Novita di Balai Desa Jarit.

Novita menjelaskan, jumlah pengungsi tersebut sudah melebihi kapasitas maksimal yang bisa ditampung di Balai Desa.

Oleh karenanya, Novita mengimbau warga yang hendak mengungsi ke desanya untuk memilih tempat pengungsian lain seperti Balai Desa Pasirian dan Sumberrejo.

"Untuk kapasitas desa sebenarnya sudah tidak muat, jadi saran lebih baik yang ingin merapat untuk memilih tempat pengungsian yang lain," terangnya.

Pantauan Kompas.com, jumlah pengungsi di Balai Desa Jarit membeludak hingga di luar pendopo utama.

Ada yang menempati ruangan desa, mushala, dan teras-teras di sebelah pendopo utama.

Meski jumlahnya sudah melebihi batas, Novita menuturkan, pihaknya tidak berniat mendatangkan bantuan tenda pengungsian ke Balai Desa.

Menurutnya, hal tersebut semakin membuat pengungsi tidak nyaman. Mengingat, cuaca malam di Candipuro cukup dingin.

"Kalau tenda sebenarnya sudah ada, tapi tidak kami gunakan karena kasihan pengungsi semakin kedinginan," ungkapnya.

Untuk diketahui, selain Balai Desa Jarit, titik pengungsian lain yang mengalami kelebihan kapasitas pengungsi ada di Balai Desa Tumpeng dengan 370 jiwa.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/09/070735278/jumlah-pengungsi-korban-banjir-di-balai-desa-jarit-lumajang-membludak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke