Salin Artikel

Pria Surabaya Diduga Lakukan Penipuan Modus Pakai Akun "Marketplace", Korban Sebut Kerugian Rp 500 Juta

Terduga pelaku memberikan iming-iming imbalan pada korban.

Salah seorang korban, Indah Cahayanti (29), asal Depok, Jawa Barat (Jabar) mengaku menjadi korban penipuan tersebut.

Indah mengatakan mulanya suaminya dihubungi terduga pelaku A (27), warga Wonokusumo, Surabaya, Selasa (21/3/2023).

"Pelaku ini pertama kali menghubungi suami saya melalui WhatsApp, kebetulan suami saya memang teman SMP pelaku," kata Indah, ketika dihubungi melalui telepon, Kamis (6/7/2023).

Ketika itu, pelaku mengatakan, memiliki bisnis skincare yang sudah memiliki banyak pelanggan. Namun, dia kekurangan modal sehingga mengajak korban untuk berbisnis bersama.

"Dia tanya ke suami saya, apakah saya (istrinya) memiliki akun di marketplace. Lalu, pelaku menawarkan mengajak berbisnis dengan imbalan cashback," jelasnya.

Bisnis tersebut, kata Indah, dengan cara pelaku meminjam akun marketplace-nya dan memanfaatkan fitur paylater. Akun tersebut digunakan untuk melakukan transaksi di toko online miliknya.

"Tapi pelaku bilang tidak akan mengirimkan barang sesuai pesanan, karena yang dibutuhkan adalah limit (fitur) akun paylater. Saya dikasih komisi Rp 50.000 per Rp 1 juta transaksi," ujar dia.

Indah sendiri mengaku memiliki batas transaksi hingga mencapai Rp 26 juta, dan seluruhnya digunakan oleh pelaku. Pria tersebut menjanjikan bakal melunasi pinjaman tersebut dalam rentang waktu tiga bulan.

Pelaku memenuhi janjinya, bahkan utang tersebut sudah dilunasi saat baru menginjak bulan pertama. Namun, dia kembali meminjam akun marketplace korban untuk mencairkan uang dengan nominal sama.

"Saya pinjamkan juga uang pribadi Rp 15 juta dengan janjinya akan dikembalikan di tanggal 21 April. Ada juga kartu kredit saya yang digunakan sampai Rp 24 juta," ucapnya.

"Saya cari informasi ke teman SMP-nya, dan selama seminggu dapat berkomunikasi dengan delapan korbanya dan tentunya dengan modus serupa," kata dia.

Para korban yang mayoritas berasal dari Surabaya tersebut pun mendatangi alamat rumah pelaku. Namun, berdasarkan para tetangganya, rumah tersebut sudah lama dalam kondisi kosong.

"Korban yang tinggal di Surabaya membuat laporan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak, lalu diarahkan ke Polda Jatim. Tapi prosesnya hanya dibuatkan surat pengaduan saja," jelasnya.

Hingga sekarang, kata Indah, korban yang sudah tergabung dalam grub WhatsApp sudah mencapai 26 orang, dengan kerugian total sekitar Rp 500 juta. Mereka masih menunggu kejelasan hukum.

Sementara itu Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Henri Novere Santoso saat dikonfrmasi membenarkan menerima pengaduan masyarakat terkait kasus tersebut.

Namun pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Masih kami selidiki," katanya singkat melalui pesan tertulis.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/07/102812978/pria-surabaya-diduga-lakukan-penipuan-modus-pakai-akun-marketplace-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke