Salin Artikel

Sumur Bor Rusak, Warga Dusun Krajan di Malang Antre untuk Dapat Air Bersih

Sebab, dusun tersebut mengalami krisis air selama 10 hari terakhir, akibat sumur bor Himpunan Masyarakat Pemakai Air Minum (Hipam) Tirta Mandiri mengalami kerusakan. 

Dampaknya, pasokan air bersih di kawasan tersebut terganggu.

Pantauan Kompas.com, tampak masyarakat mengantre membawa ember dan kaleng mulai dari ukuran sedang hingga besar.

Kapolsek Singosari, Kompol Achmad Robial mengatakan akan memasok kebutuhan air kepada warga selama pasokan air di sana terganggu.

Ia menyebutkan, siap mengirim air bersih setiap harinya, untuk mencukupi kebutuhan air bersih warga.

"Saat ini kita sudah mengirim 9.000 liter air atau dua tangki. Namun, apabila masih kurang nanti kita akan kirim kembali. Kita standby on call 24 jam. Jadi kalau warga butuh bisa langsung telepon," ungkapnya saat ditemui, Jum'at (30/6/2023).

Sementara itu, Kepala Desa Dengkol, Agus Afandi mengatakan, sedikitnya 1.250 warga yang terdampak krisis air tersebut.

Dalam setiap harinya, Agus menyebut kebutuhan pasokan air kurang lebih sebanyak 20 tangki.

"Alhamdulillah, setiap hari kami dipasok air bersih dari instansi pemerintah. Mulai dari Pemerintah Kabupaten Malang, kepolisian, dan perusahaan air minum Perumda Tirta Kanjuruhan," jelasnya.

Menurut Agus, selama 20 tahun, baru kali ini di kawasan itu krisis air, akibat pipa sumur bor rusak.

Selama mengalami kerusakan itu, warga harus mengambil air ke sungai, dengan jarak tempuh sekitar 3 kilometer.

"Kalau sumur biasa, di sini tidak bisa. Karena harus menggali sekitar 50 meter baru bisa keluar sumber air. Itupun tidak bening, dan ketika musim kemarau kering," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/06/30/120210778/sumur-bor-rusak-warga-dusun-krajan-di-malang-antre-untuk-dapat-air-bersih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke