Salin Artikel

Polda Jatim Luncurkan Aplikasi "Si Centing Jawi Wetan", Layanan Digital Penanganan Stunting

Aplikasi tersebut menurut Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Erwin Zainul Hakim adalah aplikasi yang memberikan pelayanan stunting secara digital.

"Warga dapat menerima layanan seperti di puskesmas dan posyandu namun secara digital, sehingga sangat mudah," katanya kepada wartawan, Selasa (27/6/2023).

Warga cukup menimbang dan memasukkan data pada tabel yang tersedia. Data akan sampai dan dievaluasi oleh dokter gizi dan dokter anak RS Bhayangkara.

Aplikasi juga menyediakan layanan rekomendasi untuk pasien datang langsung ke RS Bhayangkara setelah mendapatkan penilain dari tim dokter anak dan dokter gizi.

Tim dokter akan merekomendasikan pasien mengikuti program Hospital Parenting Stunting dimana rumah sakit akan memberikan pelayanan holistik keseluruhan mulai dari pemeriksaan kesehatan, pengobatan, terapi, pemberian makanan tambahan, bahkan pemberian santunan bagi keluarganya jika di rasa perlu.

Di Jatim ada delapan rumah sakit Bhayangkara yang siap menerjunkan tim dan membantu penanganan stunting.

Aplikasi "Si Centing Jawi Wetan" dapat diunggah gratis melalui Play Store/App Store. "Jika kesulitan, warga bisa mendatangi polsek terdekat, atau menghubungi Bhabinkamtibmas desa atau kelurahan. Kami sudah berkoordinasi untuk meningkatkan pelayanan penanganan stunting ini," terang Kombes Erwin.

Prevalensi 14 persen

Di kesempatan lain, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menarget prevalensi stunting Jatim di angka 14 persen di tahun 2024.

Selama tiga tahun berturut-turut, angka stunting di Jatim juga terus menurun signifikan. Data Dinas Kesehatan Jawa Timur, pada 2020, prevalensi (persentase) stunting di Jatim mencapai 25,6 persen.

Angka itu menurun karena pada tahun 2021 prevalensi stunting ada di angka 23,5 persen, dan di tahun 2022 kembali turun dan menjadi 19,2 persen. Angka ini di bawah standar WHO yaitu di angka 20 persen.

Lebih lanjut Khofifah menegaskan bahwa untuk mencapai target prevalensi stunting Jatim 14 persen di tahun 2024, dibutuhkan sinergitas dan gotong royong lintas elemen.

Khususnya dalam memastikan layanan kesehatan masyarakat di Jatim dapat terpenuhi untuk optimalisasi pencegahan stunting.

"Saya yakin prevalensi ini akan terus mengalami penurunan. Terlebih stakeholder banyak yang membantu dengan keras. Salah satunya Polda Jatim," kata Khofifah saat menghadiri Bhakti Kesehatan menyambut Hari Bhayangkara ke-77 di Mapolda Jatim, Kamis (22/6/2023) lalu.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/06/28/115741978/polda-jatim-luncurkan-aplikasi-si-centing-jawi-wetan-layanan-digital

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke