Salin Artikel

Viral, Video Warga Blitar Lempari Pelaku Balap Liar dengan Botol Air Mineral

Pada video berdurasi 15 detik yang diunggah oleh akun @iirawan_itit pada Minggu (25/6/2023) dini hari itu tampak warga meneriaki remaja pelaku balap liar sembari melempari mereka dengan botol air mineral.

Pemilik akun yang merupakan warga Kota Blitar bernama Irawan itu mengatakan bahwa video tersebut merupakan rekaman peristiwa yang terjadi di Jalan Merdeka Barat, Kota Blitar pada Minggu (25/6/2023) dini hari.

“Mereka menggunakan traffic light di Jalan Merdeka dekat Toko Ijo sebagai start-nya. Rupanya sudah ada beberapa warga setempat yang menyiapkan barang-barang untuk dilemparkan ke pelaku balap liar, seperti botol air mineral kemasan,” ujar Irawan saat dikonfirmasi wartawan, Senin (26/6/2023).

Sementara itu, Kasatlantas Polres Blitar Kota AKP Mulya Sugiharto mengaku sudah melihat video tersebut dan membenarkan terjadinya peristiwa pelemparan terhadap pelaku balap liar oleh warga terjadi di Jalan Merdeka Barat, Kota Blitar.

“Petugas melakukan razia balap liar dan patroli di sejumlah titik rawan pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari sekitar pukul 1.30 WIB. Rupanya masih ada kelompok kecil balap liar yang menerobos ke Jalan Merdeka dan melakukan aksi pada sekitar pukul 02.30 WIB,” ujar Mulya.

Menurut Mulya, tindakan warga melempari remaja pelaku balap liar merupakan bukti bahwa aksi balap liar yang marak di Kota Blitar sudah cukup mengganggu bagi masyarakat.

“Warga masyarakat sadar bukan hanya kita saja yang peduli dengan melakukan razia, tapi masyarakat juga menentang, jengkel. Selain mengganggu juga dapat membahayakan para diri mereka dan orang lain,” ujar Mulya .

Di sisi lain, lanjutnya, pihak kepolisian juga telah terus menggelar razia di sejumlah titik yang rawan digunakan sebagai ajang balap liar seperti di Jalan Tanjung, Jalan Merdeka, Jalan Sodanco Supriyadi, dan lainnya.

Mulya membenarkan bahwa hampir setiap satu pekan sekali pihaknya mengamankan belasan hingga puluhan remaja pelaku balap liar dan memberikan tindakan penilangan hingga penahanan unit sepeda motor mereka.

Namun Mulya mengakui bahwa para remaja pelaku balap liar seperti tidak pernah jera.

Dia juga mengatakan, dalam setiap kesempatan berdialog dengan masyarakat Kota Blitar, aksi balap liar selalu menjadi salah satu masalah yang paling banyak dikeluhkan.

“Kami kira ini memang butuh kerja sama masyarakat juga, para orangtua. Kita wajib memastikan bahwa pukul 22.00 WIB setiap hari anak-anak wajib berada di rumah,” ujarnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/06/26/110459378/viral-video-warga-blitar-lempari-pelaku-balap-liar-dengan-botol-air-mineral

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com