2 Anak Hanyut di Sungai Brantas Malang, Basarnas Lakukan Pencarian

MALANG, KOMPAS.com - Personel Basarnas Surabaya dikerahkan dalam operasi pencarian dua anak yang hilang diduga hanyut di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, Kota Malang, Jawa Timur. Penyisiran sungai di hari kedua dilakukan pada Selasa (20/6/2023) mulai pukul 07.00 WIB.

Komandan Tim Pencarian Basarnas Surabaya, Andi Pamuji mengatakan, pihaknya mengerahkan tujuh tim untuk melakukan pencarian. Selain itu, sebanyak empat perahu karet, dua perahu kayak dan 15 tubing diterjunkan.

"Kami mengerahkan tujuh tim untuk melalukan pencarian, area pencarian dari lokasi kejadian sampai DAM Sengguruh," kata Andi pada Selasa (20/6/2023).

Area pencarian dibagi di tiga titik wilayah. Dimulai dari lokasi kejadian yang berada di wilayah Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, hingga Jembatan Kendalpayak, Kabupaten Malang, dengan jarak sekitar 3,4 kilometer.

Kemudian, dari Jembatan Kendalpayak hingga Bendungan Bloboh, Kabupaten Malang, dengan jarak 9,7 kilometer. Sedangkan dari Bendungan Bloboh hingga Bendungan Sengguruh dengan jarak 8 kilometer.

Hingga pukul 11.00 WIB, belum ada tanda-tanda ditemukannya kedua korban.

"Rata-rata semua sudah mencapai jarak separuh dari target, sementara masih belum ada tanda-tanda," katanya.

Andi mengatakan, untuk kendala pencarian yakni arus sungai yang deras dan kontur berbatuan.

"Kendala arus memang sangat deras, di samping kontur Sungai Brantas berbatu, juga DAM Sengguruh dibuka mempengaruhi besar kecilnya arus," katanya.

Sebelumnya, dua orang anak berinisial R dan P asal RT 6 RW 5 Kelurahan Bumiayu, Kota Malang, Jawa Timur, dilaporkan hilang pada Senin (19/6/2023). Keduanya diduga hanyut di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas saat bermain air.

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.15 WIB setelah pulang sekolah. Di sekitar lokasi kejadian terlihat warga sedang menunggu penanganan dari relawan yang sedang melakukan asesmen.