Dipergoki Selingkuh, Istri di Gresik Mencoba Bunuh Diri dengan Minum Obat di Balai Desa

Percobaan bunuh diri dilakukan saat A mediasi dengan sang suami, B (50) di Balai Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Gresik pada Senin (19/6/2023).

Kasus tersebut berawal saat A yang berstatus istri orang menjalin hubungan asmara dengan duda berinsial H (50). Lalu mereka berdua digerebek oleh B di sebuah kosan pada Minggu (18/6/2023).

Ternyata B mencari A karena isrinya sudah beberapa hari tak pulang ke rumah. B yang curiga, mengajak teman-temannya menggerebek dan mendapati istrinya bersama H. Dia juga merekam penggerebekan tersebut.

Setelah penggerebekan, A dan digelandang ke Balai Desa Kedanyang.

Namun mediasi baru dilakukan pada Senin (19/6/2023). Sayangnya mediasi antara keduanya buntu.

Suami A ngotot ingin melaporkan istri dan duda yang jadi selingkuhannya itu ke pihak kepolisian. Karena merasa menyesal dan tak ingin dilaporkan ke Polisi, A merasa kalut.

Di tengah mediasi, dia berlari meninggalkan kursi untuk mengambil puluhan pil obat dalam tas dan berjalan ke tengah balai desa sambil memegang botol berisi air minum.

"Insiden tadi, ibu (A) ada niatan mengakhiri hidupnya dengan meminum obat," ujar Ahmad Mustofa, Kepala Desa Kedanyang, Senin (19/6/2023).

Melihat sang istri menelan puluhan butir obat, sang suami langsung bereaksi memegangi istrinya dan berusaha mengeluarkan butiran obat yang sudah di dalam mulut Bunga tersebut.

A kemudian terlihat menangis sambil meminta maaf dan memohon agar suaminya tak melaporkan dia ke polisi.

Namun upaya percobaan bunuh diri dan permintaan maaf perempuan tersebut tak menggoyahkan niat sang suami. Ia tersebut bersikeras melapor ke polisi, karena merasa harga dirinya telah diinjak-injak.

"Akhirnya lanjut ke hukum semuanya di Polsek Kebomas sekarang," ujar Ahmad.

Walau berusaha bunuh diri, A tidak sampai mendapat perawatan medis. Namun ia menjadi tontonan warga.

Mustofa juga akan melakukan sosialisasi pada pemilik tempat indekos di wilayahnya.

"Pemilik indekos akan kami berikan sosialisasi lagi. Setiap penghuni atau tamu indekos, harus menyetorkan identitas di RW (Rukun Warga) masing-masing. Kami juga akan lebih gencar lagi melakukan sidak di rumah yang dijadikan tempat indekos," tutur Mustofa.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamzah Arfah |Editor : Pythag Kurniati}, Tribun Jatim