Salin Artikel

Jumlah TPS di Blitar Menyusut 1.217, KPU Hemat Puluhan Miliar Rupiah

BLITAR, KOMPAS.com – Jumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Blitar mengalami penyusutan sebanyak 1.217 pada Pemilu 2024 mendatang, imbas realisasi kebijakan pengetatan jumlah TPS yang diputuskan Komisi Pemilihan Umum Pusat (KPU RI).

Penyusutan jumlah TPS di Kabupaten Blitar tersebut merupakan salah satu yang terbanyak di antara daerah lain di Provinsi Jawa Timur.

Ketua KPU Kabupaten Blitar Hadi Santoso mengatakan, terjadi penyusutan jumlah TPS di Kabupaten Blitar setelah disesuaikan dengan peraturan KPU RI yang baru yang ditujukan untuk efisiensi tersebut.

“Dibandingkan TPS pada Pemilu 2019, jumlah TPS di Kabupaten Blitar susut 1.217. Ini salah satu yang terbesar di Jatim, tiga besar di Jatim,” ujar Hadi kepada Kompas.com, Jumat (16/6/2023).

Pada Pemilu 2019, ujarnya, jumlah TPS di Kabupaten Blitar sebanyak 4.753 unit dan turun menjadi 3.536 unit saat ini.

Berdasarkan peraturan KPU RI yang baru terkait dengan penetapan TPS, kata Hadi, satu TPS digunakan oleh sekitar 300 pemilih.

Sementara pada Pemilu 2019, lanjutnya, setiap TPS rata-rata hanya melayani 200 pemilih.

Dengan pengurangan jumlah TPS tersebut, ujarnya, akan terjadi efisiensi anggaran dalam jumlah yang signifikan.

Hadi mencontoh efisiensi sumber daya manusia di mana setiap TPS mempekerjakan 9 orang terdiri dari 7 petugas pemungutan suara dan 2 petugas keamanan linmas.

Dikalikan 1.217 TPS, maka terdapat efisiensi anggaran untuk membayar honor 10.953 petugas pemungutan suara dan petugas keamanan.

“Jika setiap orang mendapatkan honor Rp 1 juta, maka efisiensi anggaran selama pemungutan suara sebesar sekitar Rp 10,953 miliar,” terangnya.

Menurut, 3.536 TPS tersebut akan digunakan oleh pemilih yang berdasarkan Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHS) yang ditetapkan pada pertengahan Mei lalu sebanyak 958.009 pemilih.

Saat ini, KPU Kabupaten Blitar tengah melakukan verifikasi administasi atas 669 bakal calon legislatif yang didaftarkan oleh 17 partai politik.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 1,22 juta, Kabupaten Blitar memiliki 50 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

https://surabaya.kompas.com/read/2023/06/16/144734378/jumlah-tps-di-blitar-menyusut-1217-kpu-hemat-puluhan-miliar-rupiah

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com