Salin Artikel

Kronologi Penemuan Potongan Tubuh Manusia di Sidoarjo dan Surabaya, Diduga Saling Berkaitan

Diduga potongan tubuh tersebut saling berkalitan.

Di Sidoarjo, potongan tubuh manusia bagian atas ditemukan di selokan wilayah Desa Trosobo, Kecamatan Taman pada Sabtu (10/6/2023).

Sementara, temuan di Jalan Sukolilo, Surabaya diduga berupa tangan dan kaki, Senin (12/6/2023).

Ditemukan mengapung di sungai kecil di Sidoarjo

Penemuan potongan tubuh di Sidoarjo berawal saat warga mencium aroma tak sedap di sekitar sungai.

Warga mengira aroma berasal dari sampah. Namun karena semakin menyengat, warga memilih lapor ke polisi.

Polisi yang datang ke lokasi memeriksa bungkusan plastik yang mengapung di sungai kecil.

Setelah dibuka, ternyata plastik tersebut berisi potongan tubuh manusia bagian atas.

"Awalnya ada bau menyengat, dikira sampah di plastik yang hanyut. Setelah dicek, ternyata ada potongan tubuh manusia," ungkap Saiful, warga sekitar.

Potongan jasar yang diduga korban mutilasi itu kemudian dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi. Diduga korban tewas tiga sampai lima hari sebelum ditemukan.

Selain itu korban diduga meninggal akibat kekerasan di bagian leher.

Hal tersebut disampaikan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong AKBP Eko Yunianto.

Eko menduga, pelaku terlebih dulu membunuh korban, lalu memutilasi jasadnya.

"Potongan dugaannya terjadi setelah kematian, dilakukan setelah adanya pembunuhan," terangnya.

Eko menuturkan, pelaku diduga adalah orang yang mengerti seluk-beluk soal tubuh.

"(Mutilasi) dilakukan oleh orang yang bisa dikatakan ahli, karena memotong pas di persendian. Saat pemeriksaan lengan, dipotong pas di bagian persendian, di bawah terpotong tepatnya di sendi pinggul," bebernya.

Selain itu, kata Eko, pelaku melakukan pemotongan secara rapi.

Potongan tubuh manusia berupa sepasang kaki itu pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung.

Penemuan bermula saat Suhar, seorang pemulung mencari barang rongsokan sekira pukul 11.30 WIB.

Ketika itu matanya tertuju di sebelah tikungan bantaran jalan di depan Atlantis Land.

Di tempat itu, Suhat melihat ada sebuah koper berwarna cokelat. Ia pun mendekati koper tersebut dan tercium aroma tak sedap.

Suhar pun memberanikan diri membuka koper tersebut. Setelah dibuka, di dalam koper berisi plastik berwarna hijau dengan kondisi terikat.

Setelah menyobek plastik itu, Suhar pun kaget mendapati sepasang kaki manusia di dalamnya.

"Ternyata isinya sepasang kaki manusia, sempat aku kira bangkai hewan," ujarnya.

Mendapati hal itu, Suhar lantas mencari pertolongan.

Potongan tubuh tersebut diduga bagian dari jasad pria termutilasi yang ditemukan di Sidoarjo.

Mayat seorang laki-laki

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong AKBP Eko Yunianto mengatakan potongan tubih yang ditemukan di Sidoarjo dan Surabaya akan dites DNA.

Tes dilakukan untuk menguji kecocokan dan kemungkinan potongan berasal dari satu jasad.

Menurut Eko, ada kemungkinan dua bagian tubuh yang ditemukan terpisah itu merupakan satu bagian. Sebab, dia melihat ada kemiripan.

"Potongannya kalau kita lihat, setelah kita lakukan rekonstruksi terhadap potongan tubuh yang pertama ini ada kemiripan," terangnya.

Dari pemeriksaan sementara, kata Eko, potongan tubuh yang ditemukan dalam plastik hijau di Surabaya adalah seorang laki-laki.

"Potongan tubuh itu jelas kelaminnya laki-laki karena ada alat kelaminnya. Kemudian panjang mulai pinggul sampai telapak kaki itu panjangnya 90 sentimeter," tandasnya.

Seentara itu Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengungkapkan ciri-ciri jasad pria berusia antara 25 hingga 40 tahun.

"Tubuh korban cukup tinggi dan berisi dan tidak ditemukan tato," kata Andaru, saat dikonfirmasi, pada Minggu sore.

Untuk warna kulit, sawo matang dengan rambut berwarna hitam lurus dengan panjang sekitar 13 sentimeter.

"Wajah korban berbentuk oval tanpa tindik di telinganya," ujar dua.

Jika ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarga seperti ciri-ciri yang disebut, Andaru meminta warga melapor ke Polresta Sidoarjo.

"Mohon menghubungi Command Center Polresta Sidoarjo 08155100110, jika ada warga yang kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri tersebut," pungkas dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal | Editor : Robertus Belarminus, Farid Assifa), Tribunnews.com

https://surabaya.kompas.com/read/2023/06/14/060700178/kronologi-penemuan-potongan-tubuh-manusia-di-sidoarjo-dan-surabaya-diduga

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com