Salin Artikel

Pelaku Perdagangan Orang ke Malaysia Dibekuk di Bondowoso, Kirim 39 TKI Ilegal sejak 2022

Kapolres Bondowoso AKBP Bimo Ariyanto menjelaskan, kasus ini terungkap setelah ada salah satu korban berinisial M, pada 10 Juni 2023, melaporkan Ramzi ke polisi. 

Dia dijanjikan bekerja sebagai TKI ke Malaysia dengan gaji yag besar.

“Tersangka AWR melakukan perekrutan, penampungan, pengiriman, penyerahan tenaga Kerja untuk diberangkatkan Ke Malaysia sebagai TKI secara ilegal dengan menarik dana, janji pekerjaan dan gaji besar, tetapi apa yang dijanjikan tidak sesuai fakta,” kata Bimo dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (13/6/2023).

Selain itu, kata dia, tersangka juga menguruskan paspor korban dengan keterangan tujuan kunjungan yang tidak benar dan tidak sesuai fakta.

Kemudian, tersangka memberangkatkan korban ke Malaysia secara ilegal melalui perbatasan dan menelantarkannya.

Tersangka mengirim korban kepada seseorang untuk dipekerjakan, dengan memanfaatkan tenaga atau keahlian korban untuk mendapatkan keuntungan.

Bimo mengatakan, M diberangkatkan bersama tiga korban yang dikirimkan Ramzi. Mereka adalah BS, SB, dan SM.

Dia menjelaskan, sejak Juni 2022, tersangka melakukan perekrutan, penampungan, dan pengiriman calon TKI di rumah tersangka.

Kemudian, terhitung sejak 1 juni 2022 sampai Mei 2023, tersangka telah memberangkatkan 39 TKI ke Malaysia tanpa hak dan secara illegal.

“Sekitar bulan November 2022, tiga korban yang telah diberangkatkan pulang kembali ke Tanah Air,” ungkap dia.

Satu orang pulang karena ditelantarkan oleh tersangka hingga dideportasi. Kemudian dua orang ditelantarkan, tetapi berhasil pulang sendiri.

Akibat perbuatan yang dilakukan tersangka, dia dijerat Pasal 2 ayat (1), Pasal 4, Pasal 10, dan Pasal 11 UU Nomor 21 Tahun 2007.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/06/13/151525978/pelaku-perdagangan-orang-ke-malaysia-dibekuk-di-bondowoso-kirim-39-tki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke