Salin Artikel

Kasus Temuan Mayat Pria Dimutilasi di Sidoarjo, Korban Diduga Sudah Tewas 3-5 Hari

KOMPAS.com - Potongan tubuh manusia ditemukan di wilayah Desa Trosobo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (10/6/2023).

Kondisi mayat yang terbungkus plastik hijau itu tak utuh. Tangan dan kaki tak ada. Menurut keterangan warga, mayat tersebut sudah menguarkan bau tak sedap.

Mayat pria yang diduga adalah korban mutilasi itu kemudian dibawa polisi ke rumah sakit untuk diotopsi.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong AKBP dr. Eko Yunianto mengatakan, kematian korban diperkirakan terjadi pada tiga hingga lima hari sebelum jasadnya ditemukan.

Korban diduga meninggal akibat mengalami kekerasan di bagian leher.

"Ada tanda kekerasan di kepala dan leher, tidak mematikan, sementara dugaan kematian karena kekerasan di bagian leher," ujarnya, Senin (12/6/2023).

Eko menduga pelaku terlebih dulu membunuh korban, lalu memutilasinya.

"Potongan dugaannya terjadi setelah kematian, dilakukan setelah adanya pembunuhan," ucapnya.

Menurut Eko, pelaku mutilasi tersebut diduga adalah orang yang mengerti seluk-beluk soal tubuh.

"(Mutilasi) dilakukan oleh orang yang bisa dikatakan ahli. Karena memotong pas di persendian. Saat pemeriksaan lengan, dipotong pas di bagian persendian, di bawah terpotong tepatnya di sendi pinggul," ungkapnya.

Di samping itu, Eko menuturkan bahwa pelaku melakukan pemotongan secara rapi.

"Potongan dugaannya terjadi setelah kematian, dilakukan setelah adanya pembunuhan. Sehingga potongannya rapi, pemotongan bisa dilakukan dengan senjata tajam kecil," tuturnya.

Adapun soal ciri-ciri korban, Eko menjelaskan bahwa korban diperkirakan berusia 25-40 tahun. Hal ini diketahui dari pemeriksaan struktur gigi.

Lalu, ia memiliki perawakan tubuh sedang, muka berbentuk oval, dan hidung tidak pesek.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo menambahkan, kulit korban berwarna sawo matang. Korban memiliki rambut hitam lurus sepanjang sekitar 13 sentimeter.

Dari pemeriksaan terhadap jasad tersebut, korban mutilasi itu tidak memiliki tato di tubuh maupun tindik.

Andaru pun meminta kepada warga yang merasa kehilangan anggota keluarga seperti ciri-ciri tersebut, agar melapor ke Polresta Sidoarjo.

"Mohon menghubungi Command Center Polresta Sidoarjo 0815-5100-110, jika ada warga yang kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri tersebut," jelasnya, Minggu (11/6/2023).

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Andhi Dwi Setiawan | Editor: Pythag Kurniati, Robertus Belarminus)

https://surabaya.kompas.com/read/2023/06/13/143400578/kasus-temuan-mayat-pria-dimutilasi-di-sidoarjo-korban-diduga-sudah-tewas-3

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com