Salin Artikel

Butuh Dana Perbaiki Jalan Rusak, Pemkab Incar Pajak Galian C Rp 60 Miliar dari Proyek Tol Probowangi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Pembangunan proyek tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) saat ini sedang berlangsung di Kabupaten Probolinggo.

Pemkab setempat membidik pajak galian C dari kebutuhan tanah uruk tol sebesar Rp 60 miliar, untuk digunakan memperbaiki jalan rusak tahun depan.

Sekretaris Daerah Ugas Irwanto mengatakan, Pemkab Probolinggo menargetkan pajak sebesar Rp 60 miliar dari galian C. Apalagi kebutuhan tanah uruk saat ini meningkat seiring pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi.

Ugas menegaskan, pajak retribusi tersebut ditagih kepada penambang di wilayah Kabupaten Probolinggo.

Para penambang juga diminta mengurus izin usaha agar memiliki legal standing.

"Kami minta pengusaha tambang galian C untuk mengurus perizinan," ujar Ugas kepada Kompas.com, Sabtu (10/6/2023).

Ugas menambahkan, target Rp 60 miliar tersebut dihitung berdasarkan kebutuhan tanah uruk untuk pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi sekitar belasan juta kubik.

Hasil pajak itu direncanakan untuk memperbaiki jalan rusak di wilayah Kabupaten Probolinggo.

"Estimasi pajak Rp 60 miliar akan digunakan memperbaiki jalan rusak ringan, sedang dan berat di Kabupaten Probolinggo tahun depan," pungkas Ugas.

Diketahui, untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Probolinggo bersama Tim Percepatan PAD Kabupaen Probolinggo menggelar rapat koordinasi (rakor) dan peninjauan lokasi tambang MBLB (Mineral Bukan Logam dan Batuan) atau galian C.

Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dewi Korina mengungkapkan, hingga 25 Mei 2023, realisasi Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) di Kabupaten Probolinggo mencapai 87,46 persen atau Rp 446.067.500 dari target sebesar Rp 510.000.000.

“Dengan adanya upaya ini, kami optimis target ini bisa tercapai. Syukur-syukur nanti bisa melampaui target,” tegasnya.

Berdasarkan data dari BPPKAD Kabupaten Probolinggo, hingga saat ini di Kabupaten Probolinggo memiliki 12 penambangan berizin yang tersebar di wilayah Kabupaten Probolinggo.

Meliputi Desa Pamatan Kecamatan Tongas, Desa Patalan Kecamatan Wonomerto dan Desa Boto Kecamatan Lumbang, Desa Pakuniran dan Desa Patemon Kulon Kecamatan Pakuniran, Desa Klampok Kecamatan Tongas.

Kemudian Desa Palangbesi dan Desa Lambang Kuning Kecamatan Lumbang, Desa Sumberkramat Kecamatan Tongas, Kecamatan Tongas dan Kecamatan Lumbang. Komoditas penambangan yang dilakukan di antaranya sirtu, tanah urug, andesit dan trass.

Sementara, Kepala Dinas PUPR Hengki Cahjo Saputra mengatakan, Kabupaten Probolinggo memiliki 187 ruas jalan dengan total panjang jalan kabupaten sekitar 785,819 kilometer.

Dari jumlah ruas dan panjang jalan tersebut, persentase eksisting kondisi mantap atau baik sebesar 77,33 persen atau 607.682 kilometer dan selebihnya kondisi jalan rusak sedang hingga berat sebesar 22,67 persen atau 178.137 kilometer.

"Butuh anggaran Rp 740 miliar untuk memperbaiki jalan rusak. Sedangkan dana yang tersedia Rp 57 miliar untuk tahun 2023," kata Hengki.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mengaku mencoret anggaran pengadaan mobil dinas untuk dirinya dan sejumlah pejabat senilai kurang lebih Rp 3 miliar lantaran banyaknya jalan rusak di wilayah tersebut.

"Kita masih mencicil perbaikan jalan rusak di Kabupaten Probolinggo. Pengajuan anggaran mobil dinas untuk tujuh pejabat saya coret. Mending untuk perbaikan jalan saja," kata Ugas kepada Kompas.com, Rabu (17/5/2023).

https://surabaya.kompas.com/read/2023/06/10/121647178/butuh-dana-perbaiki-jalan-rusak-pemkab-incar-pajak-galian-c-rp-60-miliar

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com