NEWS
Salin Artikel

2 Penganiaya Santri Pondok Gontor Hingga Tewas Divonis 8 dan 4 Tahun Penjara

Terdakwa MFA divonis dengan hukuman delapan tahun penjara ditambah denda sebesar Rp 1 miliar subsider tiga bulan kurungan.

Sementara terdakwa IH dijatuhi hukuman empat tahun penjara plus latihan kerja selama enam bulan di BLK Ponorogo.

Hukuman keduanya lebih rendah dari tuntuan jaksa penuntut umum (JPU) yang menuntut MFA 12 tahun penjara dan IH lima tahun penjara. 

Pembacaan putusan kedua terdakwa penganiaya santri Pondok Gontor berinisial AM dilakukan secara terpisah di PN Ponorogo, Jawa Timur.

Sidang putusan terdakwa anak IH dipimpin ketua Majelis Ari Qurniawan didampingi dua anggotanya, Moh. Bekti Wibowo, dan Harries Konstituanto.

Dalam putusannya majelis hakim menyatakan terdakwa anak IH terbukti bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan secara bersama-sama sehingga korban meninggal dunia.

“Mengadili terdakwa anak IH terbukti secara syah bersalah melakukan tindak pidana secara bersama-sama penganiayaan terhadap AM hingga menyebabkan kematian korban. Terdakwa dipidana penjara selama empat tahun di Lapas Pemuda Madiun,” kata Ketua Majelis Hakim, Ari Qurniawan.

Terhadap putusan itu, Tim JPU Kejari Ponorogo menerima putusan majelis hakim. Pasalnya putusan majelis hakim dinilai sudah proposional dan terbaik baik terdakwa IH.

“Kami menerima putusan majelis hakim,” ujar Bagas Prasetyo Utomo, salah satu anggota JPU Kejari Ponorogo.

Senada dengan JPU, kuasa hukum IH, Yatman juga menerima putusan majelis hakim. Untuk itu kuasa hukum tidak akan melakukan banding.

“Keluarga dan terdakwa menerima. Karena untuk bebas sangat sulit lantaran terdakwa ikut memukul korban,” jelas Yatman.

Terdakwa MFA

Sama halnya dengan IH, terdakwa terdakwa MFA juga terbukti bersalah dan harus menjalani hukuman penjara selama delapan bulan. 

“Terdakwa MFA terbukti bersalah melakukan tindak pidana kekerasan sehingga menyebabkan AM meninggal dunia. Untuk itu MFA dijatuhi hukuman delapan tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. Bila denda tidak dibayar maka diganti dengan kurungan penjara selama tiga bulan,” ujar Ketua Majelis Hakim, Ari Qurniawan.

Terhadap putusan itu, JPU Kejari Ponorogo dan penasihat hukum menyatakan pikir-pikir.

Kejadian

Kasus penganiayaan yang berujung meninggalnya santri Gontor berinisial AM terjadi pada 21 Agustus 2022.

Penganiayaan dipicu adanya perlengkapan kemah yang hilang dan rusak pada saat acara perkemahan yang digelar 11-12 Agutus 2022 dan 18-19 Agustus 2022.

IH memukul korban menggunakan patahan tongkat pramuka dan tangan kosong. Sedangkan MF menendang korban. Di hari yang sama, sekitar pukul 06.45 WIB, korban AM terjatuh dan tak sadarkan diri.

Dua rekan korban bersama MF lantas membawa AM menggunakan becak inventaris pondok menuju instalasi gawat darurat (IGD) RS Yasyfin Pondok Darussalam Gontor. Setelah diperiksa tenaga medis, diketahui bahwa AM sudah meninggal dunia. 

https://surabaya.kompas.com/read/2023/06/07/215332978/2-penganiaya-santri-pondok-gontor-hingga-tewas-divonis-8-dan-4-tahun

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Regional
Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke