Stadion Kanjuruhan Akan Dibangun Ulang, Tahapan Sudah Dimulai

MALANG, KOMPAS.com - Rencana rekonstruksi Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah mendapatkan titik terang. Dipastikan, pembangunan ulang stadion tersebut akan berlangsung mulai tahun ini.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Malang HM Sanusi. Ia mengatakan, tahapan pembangunan itu kini sudah dimulai.

"Stadion Kanjuruhan dibangun tahun ini oleh pemerintah pusat dengan anggaran APBN. Nilai anggarannya Rp 1 triliun. Saat ini penyusunan DED (Detail Engineering Design) dengan anggaran Rp 8,6 miliar," ungkap Sanusi saat ditemui, Selasa (6/6/2023).

Lebih lanjut, Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Wahyu Hidayat membenarkan bahwa tahapan pembangunan ulang Stadion Kanjuruhan sudah dimulai.

"Lelang manajemen konstruksi sudah selesai. Selanjutnya yakni penyusunan DED," jelasnya.

Wahyu memastikan kembali bahwa semua proses pembangunan itu ditangani langsung oleh pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya dimintai pertimbangan serta diberikan laporan melalui Balai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Pasca-penyusunan DED. Mungkin rampung tahun ini. Kemudian nanti lelang fisiknya," tuturunya.

Wahyu membeberkan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian PUPR, kandang Singo Edan itu akan dibangun ulang sesuai dengan standar FIFA. Sehingga, kemungkinan luasan bangunan dan kapasitasnya akan bertambah.

"Kementerian sudah meminta izin kepada kami untuk mendukung perluasan pembangunan stadion. Beberapa bangunan lain yang berada di sekitar stadion Kanjuruhan akan dibongkar. Seperti arena sepatu roda dan lahan parkir," ujarnya.

"Letaknya tetap. Jadi stadion yang saat ini dibongkar," ujarnya.

Untuk sentra UMKM di kawasan Stadion Kanjuruhan, menurut Wahyu diupayakan tidak akan terganggu. Artinya, tetap akan ada tempat untuk UMKM di stadion yang baru nanti.

"Ya, pelaku UMKM kita upayakan tetap ada tempat nanti," katanya.

Selain itu, di kawasan stadion juga akan dibangun monumen untuk mengenang tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.

"Untuk monumen ini anggarannya dari Pemerintah Kabupaten Malang. Untuk rencana pembangunan hingga konsepnya nanti kita akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Aremania," pungkasnya.

Sementara itu, Stadion Kanjuruhan tak lagi digunakan sejak terjadi kerusuhan yang menyebabkan 135 Aremania tewas. Hingga kini, keluarga korban masih menuntut keadilan atas tragedi tersebut.