Salin Artikel

Demokrat Sindir soal Capres yang Digadang-gadang oleh Istana

"Kita juga tahu ada capres yang digadang-gadang mohon maaf ya, oleh istana atau oleh kekuasaan. Meskipun seharusnya istana atau kekuasaan tidak boleh ikut-ikutan dalam penentuan capres cawapres," kata Herzaky di Pacitan, Jawa Timur, Kamis (1/6/2023) malam.

Menurutnya, terjadi dinamika atau pergerakan yang dinamis, sehingga situasi itu harus disikapi dengan baik agar Koalisi Perubahan tetap menjadi yang terdepan.

Herzaky pun meminta pemerintah yang berkuasa tidak cawe-cawe (ikut campur).

"Jagalah adat istiadat kontestasi ini berjalan jujur dan adil. Janganlah ikut-ikutan dalam upaya mengatur-atur, dalam konteks minimal mulai proses siapa yang bakal jadi capres cawapresnya, siapa berkoalisi dengan dengan siapa," kata Herzaky.

"Jadi tolong, agar pemerintah menjaga imannya. Imannya yang kuat, dan mohon maaf, tidak ikut cawe-cawe," terang Herzaky.

Dia menambahkan, presiden bertugas memastikan Pemilu berjalan dengan demokratis, jujur, dan adil sehingga tidak timbul kekhawatiran dari publik.

Herzaky menjelaskan, waktu delapan bulan menjelang pesta demokrasi bukan waktu yang singkat. Namun juga tidak lama.

Koalisi Perubahan menyiapkan berbagai strategi untuk demokrasi yang lebih baik.

"Karena bagaimana pun kita sudah tahu, bahwa kita sudah punya sosok yang dideklarasikan sebagai capres juga," kata dia.

Dia memastikan, saat ini Koalisi Perubahan sangat kuat dan solid dalam berbagai hal. 

"Kalau kami iman sudah kuat. Kebersamaanya, solidnya," ujar Herzaky.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/06/02/112247678/demokrat-sindir-soal-capres-yang-digadang-gadang-oleh-istana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke