Salin Artikel

Cerita Guru Honorer Bergaji Rp 325.000 Bisa Naik Haji setelah 11 Tahun Menabung

NGANJUK, KOMPAS.com – Rima Yantari (38), guru honorer di Taman Kanak-kanak (TK) Pertiwi Tanjung, Desa Tanjung, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dipastikan bakal naik haji tahun ini.

Sebab, Rima merupakan salah satu dari 649 Calon Jemaah Haji (CHJ) asal Nganjuk yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci tahun ini.

Selama ini Rima memang berprofesi sebagai guru honorer di TK Pertiwi Tanjung. Sementara suaminya berprofesi sebagai petani.

“Saya guru di TK Pertiwi Tanjung,” ujar Rima saat ditemui Kompas.com di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nganjuk, Selasa (30/5/2023).

Gaji hanya Rp 325.000 per bulan

Rima sendiri sudah terjun di dunia pendidikan sebagai pengajar mulai tahun 2012. Mulanya, perempuan yang tinggal di Dusun Bogo, Desa Nglawak, Kecamatan Kertosono, itu mengajar di Kelompok Bermain (KB) dekat rumahnya.

“Terus pindah (mengajar) ke TK tahun 2018,” cerita Rima.

Saat masih mengajar di KB, Rima mengaku pernah mendapatkan honor hanya Rp 50.000 per bulan. Gaji tersebut mulai naik secara bertahap menjadi Rp 75.000 hingga Rp 100.000 per bulan.

Kini, Rima tak lagi mengajar di KB. Sekarang ia menjadi guru honorer di TK Pertiwi Tanjung. Untuk gaji yang diterima ibu tiga anak ini Rp 325.000 per bulan.

“Tapi nerimanya (gaji) tidak tiap bulan, pertama itu tiga bulan sekali, ganti empat bulan sekali, sekarang enam bulan sekali,” ungkapnya.

Selama mengajar di KB ataupun TK, Rima mengaku tak pernah mendapat tunjangan. Hal itu karena statusnya sebagai guru honorer, dan belum pernah mengikuti sertifikasi. 

“Tunjangan belum ada, wong belum sertifikasi,” kata dia.

Daftar haji tahun 2012

Kendati gajinya pas-pasan, Rima memberanikan diri daftar haji pada tahun 2012. Ia nekat mendaftar gaji karena mendapatkan dorongan dari suami yang lebih dahulu berangkat ke Tanah Suci.

Rima menuturkan, suaminya menunaikan ibadah haji tahun 2012 silam.

“Suaminya sudah (haji) tahun 2012, suami pulang terus saya suruh daftar,” paparnya.

Keberhasilan Rima naik haji ini tak lepas dari kegigihannya dalam menabung.

Ia setiap saban panen, ia menyisihkan sejumlah uang untuk melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).

“Ya, setiap panen sedikit-sedikit (ditabung). Suami saya itu petani, tani palawija,” sebutnya. 

Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kemenag Kabupaten Nganjuk, Hanif Kamaloddin menambahkan, pihaknya tahun ini bakal memberangkatkan 649 CHJ dari Kabupaten Nganjuk.

“Yang berangkat tahun ini itu ada 649. Untuk PHD (petugas haji daerah) ada enam, terus petugas kloter dari Nganjuk ada tujuh,” tutur Hanif.

Menurut Hanif, ratusan CHJ asal Kabupaten Nganjuk itu akan diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada Senin (5/6/2023).

Prosesi pelepasannya akan dilakukan di Pendopo KRT Sosrokoesoemo Pemkab Nganjuk.

“Rencananya nanti masuk Asrama (Haji Sukolilo Surabaya) untuk kloter 33 jam 11.00 WIB, untuk kloter 34 jam 19.00 WIB. Jadi pemberangkatannya sebelum itu,” paparnya.

Sejauh ini, kata Hanif, tidak ada CHJ asal Nganjuk yang gagal berangkat karena sakit ataupun meninggal dunia.

“Sampai hari ini tidak ada, alhamdulillah sehat semua,” pungkas dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/30/192143878/cerita-guru-honorer-bergaji-rp-325000-bisa-naik-haji-setelah-11-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke